Femina Group jawab soal upah jurnalis yang dicicil



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berita tentang upah jurnalis Femina Group yang dicicil terbilang mengejutkan. Apalagi saat ini, Femina Group,  tengah menyelenggarakan acara berstandar internasional, Jakarta Fashion Week (JFW).

Menanggapi hal tersebut, manajemen Femina Group menjelaskan, JFW merupakan bisnis tahunan dan salah satu bentuk inovasi bisnis model baru perusahaan yang bertujuan memajukan industri mode dan kreatif di Indonesia sebagai salah satu program kerja yang sedang digalakkan pemerintah.

"Karena itu, program ini mempunyai dampak yang sangat positif bagi pertumbuhan industri mode dan kreatif di Indonesia. Selain itu, acara ini bertaraf internasional dan didukung oleh mitra kerja dan sponsor," demikian penjelasan manajemen Femina Group dalam rilis yang diterima Kontan.co.id hari ini (27/10).


Dijelaskan pula, kegiatan ini juga mempunyai peranan penting bagi perusahaan. Menurut Femina Group, dalam lima tahun terakhir, lanskap industri media di dunia mengalami perubahan signifikan yang berdampak langsung pada produk bisnis media cetak. Dampak krisis global yang menghantam sektor bisnis juga turut memperburuk keadaan, sehingga banyak perusahaan media cetak yang mengambil opsi gulung tikar.

"Untuk menghadapi fenomena ini, Femina Group telah melakukan berbagai upaya untuk menjamin kelangsungan perusahaan," jelas manajemen.

Misalnya saja dengan melakukan restrukturisasi internal dengan menciptakan bisnis model baru, mengembangkan media secara multiplatform dan membuat produk bisnis yang mampu menjadi sumber pendapatan baru bagi perusahaan.

"Namun upaya ini memerlukan proses dan waktu yang tidak singkat sehingga menimbulkan dampak yang tidak terhindarkan terhadap stabilitas finansial perusahaan," papar manajemen Femina.

Atas permasalahan itu, keputusan berat yang harus diambil manajemen adalah menerapkan skema pembayaran upah secara bertahap demi menjaga stabilitas finansial perusahaan.

"Tanpa melakukan hal ini, mustahil perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan operasionalnya," tegas manajemen lagi.

Diutarakan pula, segala dampak yang timbul bagi karyawan akibat keputusan tersebut turut menjadi beban perusahaan. Femina Group berkomitmen untuk sesegera mungkin mengakhiri penerapan kebijakan ini.

Itikad baik perusahaan ditunjukkan melalui kesediaan perusahaan untuk memenuhi berbagai undangan pertemuan bipartit dari 15 karyawan yang mempersoalkan keputusan ini. "Manajemen menegaskan, karyawan selalu menjadi prioritas bagi perusahaan," jelas Femina Group.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie