Fenomena Astronomi Pekan ini (15-21 Desember 2025): Ada Komet 3I/ATLAS dan Solstis
Selasa, 16 Desember 2025 04:43 WIB
Penulis: Arif Budianto
KONTAN.CO.ID - Fenomena astronomi minggu ini (15-21 Desember 2025). Akan ada fenomena komet yang muncul dan solstis Desember yang membuat hari terasa lebih panjang dan lebih pendek secara bersamaan. Usai kemunculan hujan meteor Geminid pada akhir pekan lalu, minggu ini masih ada beberapa fenomena astronomi yang menarik untuk dipantau. Jika Anda tertarik untuk memantau apa yang ada di langit, simak pembahasan berikut ini.
Objek langka antar bintang ini akan mendekati Bumi dalam waktu dekat. Mengutip situs resmi NASA (science.nasa.gov), komet 3I/ATLAS akan mendekati Bumi pada jarak terdekatnya pada 19 Desember 2025. Kemunculan 3I/ATLAS menambah daftar objek antarbintang yang ditemukan di tata surya. Meskipun komet ini mencapai titik terdekatnya dengan Bumi, bukan berarti ini menjadi ancaman. Pada saat mendekati planet kita, komet ini masih akan berjarak sekitar 170 juta mil atau setara 700 kali jarak antara Bumi dan Bulan. Namun, pada jarak ini, pengamat langit yang melihat ke arah timur hingga timur laut di pagi buta dapat melihat komet tepat di bawah Regulus, sebuah bintang di jantung konstelasi Leo. Untuk mengamati komet tersebut, Anda membutuhkan teleskop dengan bukaan minimal 30 cm. Baca Juga: Inilah Fakta Hujan Meteor Geminid yang Puncaknya Terjadi 14-15 Desember
Solstis Desember
Ilustrasi permukaan Bumi ketika Solstis Desember atau Titik balik Desember atau Titik Balik Matahari
Usai melihat penampakan komet, akan ada fenomena astronomi yang membuat durasi dalam satu hari terasa lebih cepat dan lebih lama di saat bersamaan. Mengutip laman Timeanddate, tanggal 21 Desember adalah solstis Desember atau titik balik Matahari Desmber, hari terpanjang dan terpendek dalam setahun. Fenomena ini menandai awal musim dingin di Belahan Bumi Utara dan awal musim panas bagi Bumi Belahan Selatan. Menurut Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), peneliti Ahli Muda, Santi Sulistiani menjelaskan tentang fenomena ini di Indonesia. Ffenomena solstis tidak memiliki pengaruh besar di Indonesia yang terletak di khatulistiwa. Baca Juga: Rasi Bintang, Apa itu? Inilah Penjelasan dan Kegunaannya Dampaknya hanyalah perpanjangan waktu siang dan malam, seperti waktu subuh dan maghrib yang terus bergeser karena posisi Matahari kadang di utara dan kadang di selatan.