Festival Golo Koe Maria Assumpta Nusantara di Labuan Bajo Libatkan 1.500 Peserta



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Festival Golo Koe Maria Assumpta Nusantara akan berlangsung pada 10-15 Agustus 2023 di Kawasan Marina Waterfront City Labuan Bajo. 

Kolaborasi antara Keuskupan Ruteng, Pemkab Manggarai Barat, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta BPOLBF, akan melibatkan 1.500 peserta dari 86 komunitas dan lembaga serta 152 UMKM.

Wakil Bupati Manggarai Barat, Yulianus Weng, mengatakan mereka menargetkan ribuan umat Katolik dan wisatawan menghadiri festival ini. Pameran dalam festival melibatkan UMKM dari Manggarai Barat, Manggarai, dan Manggarai Timur. 


Baca Juga: Kemenhub Evaluasi 34 Bandara Internasional, Kemungkinan Jumlahnya akan Dikurangi

Weng berharap festival ini akan masuk dalam Karisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk promosi yang lebih luas.

"Festival Golo Koe sudah kami koordinasikan dengan Kementerian Parekraf dan direncanakan tahun depan event ini bisa masuk dalam Karisma Event Nusantara (KEN) sehingga promosi untuk event ini bisa sampai ke skala yang lebih luas", jelas Weng dalam keterangannya, Jumat (11/8). 

Seiring dengan ditetapkannya Tahun Pastoral Ekonomi Berkelanjutan 2023, yang mengusung tema Ekonomi SAE: Sejahtera, Adil, dan Ekologis yang juga menjadi tema dalam Festival Golo Koe Tahun ini, komitmen Keuskupan Ruteng terhadap masyarakat diwujudkan melalui berbagai konten sosial budaya dalam balutan pekan seni budaya yang menampilkan keunikan dan kekayaan kultur di Manggarai  Raya, Flores, dan Indonesia pada umumnya. 

Selain itu, kegiatan ekologis sebagai bentuk tanggung jawab terhadap lingkungan berupa penanaman bakau di laut dan penanaman pohon-pohon di sekitar Labuan Bajo serta kegiatan sosial berupa pembagian sembako bagi kelompok rentan dan alat tulis bagi anak sekolah. 

Baca Juga: Super Air Jet Buka Penerbangan dari Lombok dan Surabaya ke Kuala Lumpur

Romo Martin Cen, Pr. Direktur Pusat Pastoral Keuskupan Ruteng, mengatakan Gelaran Festival Golokoe 2023 juga diharapkan memberi dampak bagi pergerakan ekonomi melalui keterlibatan UMKM, okupansi hotel, pasar kuliner, transportasi, hingga jasa lainnya. 

Shana Fatina, Direktur Utama BPOLBF, menggambarkan Festival Golo Koe sebagai simbol toleransi dan keberagaman Labuan Bajo, serta pariwisata inklusif yang melibatkan seluruh elemen masyarakat.

Agenda festival mencakup Festival Parade Etnik, Tarian Kolosal, Konser Musik, Pentas Seni, Pameran Ekraf, Kegiatan Sosial, Ziarah, dan Prosesi Akbar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli