Festival Masyarakat Peduli Danau Kerinci digelar



JAKARTA. Festival Masyarakat Peduli Danau Kerinci (FMPDK), salah satu event pariwisata unggulan Kabupaten Kerinci, akan kembali di gelar. Penyelenggaraan tahun 2017 menyajikan lebih banyak lagi pertunjukan serta lomba seni budaya khas Kerinci.

FMPDK kali ini merupakan penyelenggaraan ke-16, yang dihelat 26-29 Juli 2017. Event FMPDK XVI akan dipusatkan di Dermaga Danau Kerinci Sanggaran Agung.

Bupati Kerinci Adirozal menjabarkan tujuan diselenggarakannya FMPDK XVI, di antaranya meningkatkan kesadaran masyarakat sekitar Danau Kerinci tentang potensi keindahan alam Kerinci dan pentingnya kerja sama antar stakeholder untuk mengembangkan potensi tersebut sebagai destinasi wisata.


"Tidak ketinggalan, meningkatkan perekonomian di wilayah tersebut sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan membuka peluang usaha," kata Adirozal.

Dengan mengusung tema "Cerminan Suksesnya Branding Pariwisata Menuju Jambi Tuntas", FMPDK XVI bakal menampilkan tari massal, pawai budaya, festival budaya spesifik unik, lomba parno adat dari 16 kecamatan di Kabupaten Kerinci, serta pertunjukan dan lomba seni budaya.

Berbagai pertunjukan dan lomba seni budaya yang ditampilkan, seperti Tari Rangguk Tradisi, lomba tari kreasi, lomba berbalas pantun, lomba mengaji adat Kerinci, lomba menumbuk padi (3 antan 1 lesung) nampi padi/beras khas Kerinci, lomba giling cabe tradisional, lomba masakan sambal khas Kerinci, serta lomba sike rebana dan fashion show antar MAN, SMA, mahasiswa, dan sanggar se-Kabupaten Kerinci.

Selain festival budaya, masyarakat yang mengunjungi FMPDK XVI akan disuguhi pameran berisi banyak stan kuliner dan hasil kerajinan khas Jambi. Para tamu yang diperkirakan turut hadir, yakni DPRD, bupati/walikota se-Provinsi Jambi, Kapolda, Danrem, dan lainnya.

"Sasaran event FMPDK XVI adalah pertumbuhan masyarakat lokal terhadap lingkungan, budaya, dan keramahan; pertumbuhan infrastruktur jalan, penginapan, transportasi, dan bandara; serta Kerinci menjadi penawaran destinasi prioritas bagi para agen tur dan wisata," ungkap Adirozal.

Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda Olahraga Kerinci, Ardinal menjelaskan, pelaksanaan FMPDK XVI hampir sama seperti tahun lalu, tetap dilaksanakan dengan berpusat di objek wisata Danau Kerinci.

Jenis kegiatannya pun berupa kebudayaan dan kesenian. Namun, ada tambahan yang bersifat fundamental. "Jumlah kegiatan bertambah karena akan ada berbagai perlombaan unik dan menarik yang akan diselenggarakan selama FMPDK berlangsung," ujarnya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, tiap daerah perlu satu ikon wisata agar mudah dikenal wisatawan. Maka Jambi, ikon wisatanya yang baru saja ditetapkan, adalah gunung berapi tertinggi di Indonesia, Kerinci dan juga danaunya.

"Branding itu investment. Kita pilih ikon yang kuat dan siap untuk suatu wilayah. Sumatera Utara punya Danau Toba. NTB walaupun ada gili-gili tapi kita angkat Mandalika. NTT ada Kelimutu tapi kita pilih Labuan Bajo dan Komodo. Nah Jambi ini, banyak sekali," papar Arief Yahya dalam keterangan yang diterima KONTAN (26/7).

Jambi punya banyak danau-danau cantik, seperti Danau Kerinci atau Danau Koco. Bentangan alam, 4 taman nasional di sana begitu eksotis. Budaya, suku Anak Dalam namanya sudah terkenal di telinga traveler.

"Pilihan terakhir, Candi Muarajambi atau Gunung Kerinci. Saya pilih Gunung Kerinci dan danaunya. Kenapa saya pilih Kerinci karena sudah masuk World Heritage UNESCO. Lebih kuat dibanding Candi Muarajambi yang baru akan diajukan ke UNESCO," tutur Menpar.

Bagi Anda yang ingin menyaksikan kekayaan budaya Kerinci dalam balutan FMPDK XVI, perjalanan menuju Kabupaten Kerinci dapat ditempuh dengan jalur darat dari Kota Jambi dengan jarak tempuh lebih kurang 8-9 jam atau dari Kota Padang dengan jarak tempuh lebih kurang 6 jam.

Untuk mempersingkat waktu juga bisa melalui jalur udara menuju bandara perintis Depati Parbo, dari Bandara Sultan Thaha Jambi, atau Bandara Internasional Minang Kabau Kota Padang dengan jarak tempuh hanya 45 menit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto