Fesyen & kerajinan jadi penopang industri kreatif



JAKARTA. Industri fesyen dan kerajinan diyakini masih bakal jadi penopang utama industri kreatif dari dalam negeri. Tak tanggung-tanggung, keduanya bisa memberi kontribusi hingga 70% bagi pertumbuhan industri kreatif nasional. Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian, Euis Saedah menuturkan kontribusi yang besar ini bisa dilihat dari nilai tambah yang dihasilkan maupun tenaga kerja yang terserap. "Selain itu juga dari jumlah perusahaan dan nilai ekspor juga paling besar," katanya, Kamis (20/2). Euis mencontohkan dari sisi nilai tambah, industri fesyen bisa menyumbang 44,3% bagi sektor industri kreatif. Sementara kalau dilihat dari jumlah usaha, kontribusinya bisa menembus 51,7%. Di sisi lain, industri kerajinan menyumbang 24,8% untuk nilai tambah dan 35,7% dari sisi unit usaha.

Bila bicara soal ekspor, kedua industri ini tiap tahunnya rata-rata mencatatkan kinerja sebesar US$ 13 miliar. Menurut Euis, dominasi kedua subsektor tersebut karena populasinya menyebar di seluruh wilayah Indonesia. Juga didukung kekayaan budaya etnis di masing-masing daerah. Sekretaris Jenderal Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia (Amkri) Abdul Sobur menambahkan, khusus untuk kerajinan menurutnya masih didominasi oleh beberapa Provinsi di pulau Jawa. Hal ini diakibatkan oleh akses pasar yang belum merata karena keterbatasan infrastruktur. Sehingga, ekspor kerajinan yang tahun lalu mencapai US$ 800 juta, seharusnya bisa lebih besar. Apalagi untuk kerajinan, bahan baku dari dalam negeri bisa dibilang melimpah. "Jawa Timur kontribusi pada ekspor mencapai 35 % dan Jawa Tengah 30 %," ujarnya. Meski masih ada pekerjaan rumah, secara total pemerintah yakin industri kreatif bisa melanjutkan tren pertumbuhan di kisaran 7% pada tahun ini. Terus tumbuhnya permintaan baik dari dalam maupun luar negeri menjadi pendorongnya. Asal tahu saja, pemerintah membagi industri kreatif ke dalam 14 subsektor yang dibawahi oleh beberapa kementerian. Selain fesyen dan kerajinan, Kemenperin juga kebagian memayungi subsektor peranti lunak dan program komputer.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Hendra Gunawan