FGD Biodiesel, Upaya Selaraskan Persepsi dan Atasi Tantangan Hulu Sawit



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Focus Group Discussion (FGD) yang diinisiasi oleh Sawitsetara dan didukung oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS)  berupaya memberikan edukasi mengenai biodiesel.

Acara yang berlangsung di Jakarta ini menghadirkan berbagai pemangku kepentingan untuk menyamakan persepsi tentang biodiesel.

Achmad Mulizal Sutawijaya, Kepala Divisi Perusahaan BPDPKS, menjelaskan bahwa program biodiesel melibatkan pendanaan segmen, edukasi, dan mandatory process. 


Ia menekankan pentingnya meluruskan misinformasi terkait manfaat biodiesel, yang sering dianggap hanya menguntungkan koperasi dan tidak bermanfaat bagi petani swadaya.

Baca Juga: Pemerintahan Baru Diharapkan Perkuat daya saing, dan Lindungi Sawit

"Kita harus memahami kembali bahwa adanya biodiesel ini program sangat segimental. Banyak yang masih salah persepsi bahwa biodiesel hanya bermanfaat untuk koperasi," ujar Mulizal seperti dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (19/7). 

Ia juga menyoroti peran mahasiswa sebagai duta informasi yang cepat menyebarkan pengetahuan di kalangan mereka.

Rapolo Hutabarat, Head of Sustainability Division Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI), menyoroti urgensi penyelesaian masalah di sektor hulu sawit sebagai kunci keberlanjutan program biodiesel. 

"Permasalahan di sektor hulu harus segera diselesaikan karena ini menentukan ketersediaan bahan baku," tegasnya. 

Rapolo juga membahas pentingnya keberlanjutan program blending biofuel, seperti B40, dan potensi peningkatan lebih lanjut.

Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo)Rino Afrino, menekankan pentingnya legalitas lahan dan peningkatan produktivitas di sektor hulu sawit. 

"Ada 3,4 juta hektare sawit yang terancam hilang karena legalitas lahan. Ini harus segera ditangani," ujarnya. Ia juga menyoroti rendahnya realisasi Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang baru mencapai 390 ribu hektare dari target 2,4 juta hektare.

Baca Juga: Kemenperin Jalankan Kebijakan Hilirisasi dan Susun Roadmap Sawit Indonesia Emas 2045

Bina Restituta Barus, Pelaksana Fungsi Perencanaan Pemasaran Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), menekankan bahwa sawit merupakan anugerah besar bagi Indonesia. "Sawit adalah emas yang bisa dimanfaatkan sebesar-besarnya dari hulu hingga hilir," ujarnya. 

Ia mendorong mahasiswa untuk melihat sawit sebagai peluang besar di masa depan.

FGD ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk menyamakan persepsi dan menyelesaikan berbagai tantangan dalam industri biodiesel, sekaligus meningkatkan dukungan terhadap program-program pemerintah terkait kelapa sawit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli