JAKARTA. Duh, obligasi jatuh tempo PT Federal International Finance (FIF) mencapai Rp 4,6 triliun pada April 2014 ini. Surat utang yang harus dibayarkan itu terdiri dari Obligasi Berkelanjutan I tahap II 2013 seri A senilai Rp 710 miliar pada 14 April 2014 dan Obligasi Berkelanjutan I tahap I 2012 seri B Rp 1,37 triliun yang jatuh tempo pada 20 April 2014. Sisanya, Obligasi XI 2011 seri C senilai Rp 1,9 triliun pada 26 April 2014 dan Obligasi X 2010 seri D Rp 600 miliar yang jatuh tempo pada 29 April 2014. “Karena ada empat termin pembayaran dengan tanggal yang berbeda, dananya sendiri sudah kami anggarkan,” ujar Suhartono, Direktur Utama FIF ditemui KONTAN, Selasa (11/2). Adapun, sumber dana untuk melunasi kewajibannya itu akan berasal dari kas internal perseroan. Saldo kas internal perseroan mencapai Rp 905 miliar per kuartal ketiga 2013. “Kami juga sudah menghitung pembayaran piutang pembiayaan yang masuk dari nasabah,” tutur dia. Asal tahu, penerimaan piutang pembiayaan perseroan berkisar Rp 2 triliun per bulan.
FIF akan melunasi obligasi jatuh tempo Rp 4,6 T
JAKARTA. Duh, obligasi jatuh tempo PT Federal International Finance (FIF) mencapai Rp 4,6 triliun pada April 2014 ini. Surat utang yang harus dibayarkan itu terdiri dari Obligasi Berkelanjutan I tahap II 2013 seri A senilai Rp 710 miliar pada 14 April 2014 dan Obligasi Berkelanjutan I tahap I 2012 seri B Rp 1,37 triliun yang jatuh tempo pada 20 April 2014. Sisanya, Obligasi XI 2011 seri C senilai Rp 1,9 triliun pada 26 April 2014 dan Obligasi X 2010 seri D Rp 600 miliar yang jatuh tempo pada 29 April 2014. “Karena ada empat termin pembayaran dengan tanggal yang berbeda, dananya sendiri sudah kami anggarkan,” ujar Suhartono, Direktur Utama FIF ditemui KONTAN, Selasa (11/2). Adapun, sumber dana untuk melunasi kewajibannya itu akan berasal dari kas internal perseroan. Saldo kas internal perseroan mencapai Rp 905 miliar per kuartal ketiga 2013. “Kami juga sudah menghitung pembayaran piutang pembiayaan yang masuk dari nasabah,” tutur dia. Asal tahu, penerimaan piutang pembiayaan perseroan berkisar Rp 2 triliun per bulan.
