FIF andalkan angsuran nasabah untuk membayar obligasi jatuh tempo



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski tertekan karena pandemi Covid-19, PT Federal International Finance (FIF) masih menjalankan kewajiban. Anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) ini memiliki surat utang jatuh tempo pada awal kuartal keempat 2020.

FIF baru saya membayar lunas Obligasi Berkelanjutan III Tahap II Tahun 2017 Seri B senilai Rp 971 miliar. Surat utang itu memiliki jatuh tempo pada 10 Oktober 2020 kemarin.

“Iya, ada obligasi FIF yang jatuh tempo minggu lalu. Sudah dilunasi dengan dana internal hasil collection,” ujar Direktur Keuangan FIF Hugeng Gozali kepada Kontan.co.id pada Senin (12/10).


Baca Juga: TIngkatkan mitigasi risiko, multifinance gunakan biometrik e-KYC

Seiring dengan pelunasan kewajiban ini, FIF juga merilis surat utang yang baru bertajuk obligasi berkelanjutan IV Tahap II Tahun 2020 sebesar Rp 1,5 triliun pada awal bulan ini. Dana segar ini nantinya akan digunakan sebagai modal kerja, dan khususnya untuk pembiayaan konsumen kendaraan bermotor.

“Selalu siklusnya gitu, obligasi baru untuk pembiayaan baru. Uang hasil dari usaha (kolektibilitas) untuk bayar obligasi jatuh tempo,” jelas Hugeng.

Sebelumnya, Presiden Direktur FIF Margono Tanuwijayan menyebut pembiayaan pada 2020 ini akan mengalami tekanan karena pandemi Covid 19. “Kalau penjualan tahun lalu Rp 40 triliun, tahun ini jadi Rp 32 triliun. Jadi kita pertahankan hanya turun 20%. Kalau dari strategi kita ada dua, efisiensi dan menjaga kualitas kredit,” papar Margono.

Ia menyatakan strategi efisiensi marketing dengan mengurangi ekspansi karena aktivitas di lapangan itu juga berkurang. Dari sisi manajemen risiko, FIF ini tidak berarti berhenti melakukan penjualan.

Baca Juga: Hingga September, Cashlez catatkan pertumbuhan transaksi hingga 50%

Asal tahu saja, untuk obligasi terbaru FIF ini bagi menjadi dua seri. Pertama, Seri A dengan nilai ditawarkan Rp 854,56 miliar dengan bunga 6,25%. Jangka waktu obligasi ini 370 hari.

Kedua, Seri B dengan nilai obligasi Rp 645,44 miliar, ditawarkan dengan pemanis bunga 7,25%. Tenornya selama 36 bulan.

Selanjutnya: Aksi merger dan akuisisi sektor keuangan masih berlanjut di tengah pandemi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi