JAKARTA. Sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim besar, potensi pembiayaan syariah terbilang prospektif. Khususnya untuk pembiayaan umroh. Inilah yang mendorong PT Federal International Finance (FIF Group) meluncurkan produk baru yakni pembiayaan umroh.

Lewat AMITRA yakni brand syariah dari FIF Group, anak usaha Group Astra ini memperkenalkan produk pembiayaan perjalanan umroh. Chief Executive Officer FIF Group Suhartono menjelaskan, produk pembiayaan umroh akan menjadi unggulan dari AMITRA. Agar memikat, ada promo menarik yang diberikan kepada nasabah.

Antara lain persyaratan yang mudah. Fasilitas hotel bintang tiga dengan lokasi bintang lima. Selain juga memberikan satu perjalanan umroh cuma-cuma bagi masyarakat yang mengajak 20 orang untuk mengambil pembiayaan melalui AMITRA.

Saat ini, AMITRA telah bekerja sama dengan lebih dari lima biro perjalanan umroh.  Multifinance ini menargetkan  pembiayaan AMITRA mencapai Rp 20 miliar setiap bulannya. Artinya, dalam setahun pertama, target pembiayaan mencapai Rp 240 miliar.

Ke depan, FIF Group akan mengalihkan seluruh pembiayaan syariah di bawah AMITRA. Misalnya, pembiayaan kendaraan bermotor.

Jika berkaca pada data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pembiayaan syariah per Maret 2016 trennya memang meningkat. Secara year to date, penyaluran pembiayaan syariah hingga Maret 2016 tercatat Rp 21,44 triliun atau naik 38% dari posisi Desember 2015.

Dari laporan keuangan yang dipublikasikan, hingga kuartal I  2016, FIF Group meraih laba bersih sebesar Rp 392,8 miliar atau tumbuh 22% secara tahunan (year on year). Perolehan laba tersebut disokong dari pendapatan yang meningkat. Rinciannya, total pendapatan tumbuh 11% menjadi Rp 1,9 triliun hingga Maret 2016. Namun, beban FIF Group turut meningkat 8,3% menjadi Rp 1,3 triliun.

Dari sisi penyaluran pembiayaan hingga Maret 2016 stagnan. Tercatat Maret 2016, pembiayaan FIF Group sama seperti pencapaian Maret 2015 yakni Rp 25 triliun. Dari jumlah itu, kontribusi pembiayaan syariah mencapai 10% dari total pembiayaan FIF Group atau mencapai sekitar Rp 4,7 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini