JAKARTA. Selain obligasi, PT Federal International Finance (FIF) juga mengandalkan pinjaman perbankan untuk mendukung pembiayaan di tahun ini. Division Head Finance FIF Djap Tet Fa mengatakan, di awal tahun FIF telah mendapatkan pendanaan dari Bank HSBC Jepang sebesar US$ 100 juta, dengan penjamin Japan Bank for International Cooperation (JBIC). Namun, sayangnya Djap enggan menjelaskan lebih lanjut mengenai pinjaman ini.Selain itu, FIF juga akan mencari pinjaman dari beberapa bank Jepang dan Singapura senilai US$ 150 - US$ 200 juta. Namun, ia mengaku pihaknya masih menunggu momen yang tepat. "Kira-kira perjanjian tersebut akan ditandatangani pada semester kedua tahun ini," ujar Djap. Djap menjelaskan ada beberapa hal yang mendorong perseroannya untuk mengandalkan pinjaman luar negeri. Diantaranya karena saat ini likuiditas dollar AS dianggap masih cukup baik. Serta suku bunganya pun masih cukup kompetitif.Sementara itu, untuk pinjaman dari perbankan lokal, FIF akan mengandalkan beberapa bank, diantaranya Mandiri, BCA dan Panin Bank. Diharapkan dari pinjaman perbankan lokal maupun asing ini dapat mendukung 20% dari target pembiayaan di 2011. Untuk tahun ini, FIF mentargetkan pembiayaan mencapai Rp 20 triliun.
FIF kantongi pinjaman US$ 100 juta dari HSBC Jepang
JAKARTA. Selain obligasi, PT Federal International Finance (FIF) juga mengandalkan pinjaman perbankan untuk mendukung pembiayaan di tahun ini. Division Head Finance FIF Djap Tet Fa mengatakan, di awal tahun FIF telah mendapatkan pendanaan dari Bank HSBC Jepang sebesar US$ 100 juta, dengan penjamin Japan Bank for International Cooperation (JBIC). Namun, sayangnya Djap enggan menjelaskan lebih lanjut mengenai pinjaman ini.Selain itu, FIF juga akan mencari pinjaman dari beberapa bank Jepang dan Singapura senilai US$ 150 - US$ 200 juta. Namun, ia mengaku pihaknya masih menunggu momen yang tepat. "Kira-kira perjanjian tersebut akan ditandatangani pada semester kedua tahun ini," ujar Djap. Djap menjelaskan ada beberapa hal yang mendorong perseroannya untuk mengandalkan pinjaman luar negeri. Diantaranya karena saat ini likuiditas dollar AS dianggap masih cukup baik. Serta suku bunganya pun masih cukup kompetitif.Sementara itu, untuk pinjaman dari perbankan lokal, FIF akan mengandalkan beberapa bank, diantaranya Mandiri, BCA dan Panin Bank. Diharapkan dari pinjaman perbankan lokal maupun asing ini dapat mendukung 20% dari target pembiayaan di 2011. Untuk tahun ini, FIF mentargetkan pembiayaan mencapai Rp 20 triliun.