KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anak perusahaan PT Astra International Tbk, PT Federal International Finance (FIF), optimistis pembiayaan setiap segmen, seperti modal kerja, multiguna, dan investasi, bisa tumbuh pada tahun depan. Mengenai hal itu, Chief Marketing Officer FIF Group Daniel Hartono menyebut, keyakinan itu sejalan dengan optimisme pemerintah Indonesia yang menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas 5% pada 2024. "Tidak hanya itu, Asosiasi Perusahaan Pembiaayan Indonesia (APPI) juga memproyeksikan pada 2024 untuk pembiayaan modal kerja, investasi, dan multiguna akan tumbuh positif sebesar double digit," ucapnya kepada Kontan.co.id, Kamis (30/11).
Baca Juga: FIF Catat Pembiayaan Multiguna Capai Rp 10 Triliun hingga Oktober 2023 Oleh karena itu, Daniel menyampaikan pada tahun depan perusahaan menargetkan piutang pembiayaan bisa tumbuh di atas 5%
Year on Year (YoY) atau dapat mencapai sekitar Rp 44 triliun. Dia mengatakan saat ini segmen multiguna memiliki kontribusi yang paling besar, tetapi pada tahun depan segmen pembiayaan modal kerja diyakini juga akan bertumbuh sejalan dengan adanya bisnis baru FIF, yaitu FINATRA yang menargetkan konsumen dengan segmen modal kerja. "Finatra yang memang merupakan brand baru FIF dan mulai beroperasi pada kuartal II-2022. Adapun menargetkan piutang pembiayaan pada 2024 meningkat sebesar Rp 2 triliun atau naik sekitar 140% YoY," ungkapnya. Sementara itu, Daniel menerangkan FIFGROUP memiliki 5 brand services, yaitu FIFASTRA untuk pembiayaan sepeda motor Honda baru, DANASTRA untuk pembiayaan multiguna, SPEKTRA untuk pembiayaan alat elektronik hingga perabot rumah tangga, FINATRA untuk pembiayaan mikro produktif, dan AMITRA untuk pembiayaan syariah perjalanan ibadah Haji dan Umrah.
Baca Juga: Dibayangi Kenaikan Suku Bunga, Moody's Pertahankan Peringkat FIF dan ASF di Baa2 Dia pun menyatakan perusahaan akan mendorong semua brand services dapat mengembangkan dan menumbuhkan kinerjanya pada tahun depan. Menurutnya, FINATRA sebagai mesin baru pertumbuhan perusahaan tentu akan mendapat dorongan yang sangat kuat agar segera memberikan kontribusi besar. Daniel tak memungkiri akan ada kendala yang akan menghambat piutang pembiayaan pada tahun depan. Salah satunya masih adanya ketidakpastian perekonomian global, adanya pemilu, hingga faktor geopolitik yang berkelanjutan.
"Beberapa kondisi itu membuat kemungkinan penurunan daya beli konsumen, walaupun secara
Gross domestic product (GDP), Indonesia tetap optimistis masih memiliki pertumbuhan yang baik di atas 5%," ujarnya.
Baca Juga: FIF Catatkan Pembiayaan Sepeda Motor Capai Rp 22 Triliun Hingga Oktober 2023 Di sisi lain, Daniel mengungkapkan hingga Oktober 2023, FIF telah menyalurkan nilai pembiayaan sebesar Rp 35,1 triliun. Nilai itu tercatat meningkat 24,8% YoY, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto