JAKARTA. Direktur Federal International Finance (FIF) Taufik Noograha memprediksi, pengajuan kredit motor untuk tahun 2009 akan mengalami penurunan sebesar 9,4% menjadi 850.000 unit motor. Sebelumnya, pada tahun lalu, pengajuan kredit motor mencapai 930.000 unit. Menurut Taufik, ada beberapa hal yang menyebabkan anjloknya permintaan kredit motor tahun depan. Salah satunya yakni tingginya bunga kredit yang ditetapkan. Asal tahu saja, bunga kredit untuk sepeda motor yang semula masih 30% dari awal tahun hingga September, pada bulan Oktober naik menjadi 34%. Bahkan sepertinya, bunga kredit belum menunjukkan tanda-tanda adanya penurunan. Selain itu, bunga kredit yang diberikan oleh bank untuk perusahaan multifinance turut naik. "Bunga kredit bank yang semula 11%-12% kini masih nangkring di 18%-20%, padahal BI rate sudah turun," keluh Taufik. Untuk menjaga agar pangsa pasar kredit motor tidak turun drastis, FIF kemungkinan akan mempertimbangkan untuk menurunkan suku bunga kredit. "Tapi itu butuh waktu yang sangat lama, apalagi BI rate kemarin turun tak banyak" kata Taufik. Tahun depan, FIF menargetkan total pembiayaan untuk semua jenis kredit sebanyak Rp 10 triliun. Itu artinya, terjadi penurunan sebesar 25% dari tahun lalu yang mencapai Rp 12,5 triliun. Untuk memenuhi pembiayaan tersebut, FIF sudah melakukan kesepakatan dengan beberapa bank lokal seperti PT Bank Mega Tbk, PT Bank Permata, PT Bank Mandiri. “Kemungkinan bank kreditur akan terus ditambah. Mayoritas kami akan memilih bank lokal karena bank asing saat ini sedang memperketat penyaluran kredit untuk perusahaan multifinance," ujarnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
FIF: Pengajuan Kredit Tahun Depan Bakal Melorot 9,4%
JAKARTA. Direktur Federal International Finance (FIF) Taufik Noograha memprediksi, pengajuan kredit motor untuk tahun 2009 akan mengalami penurunan sebesar 9,4% menjadi 850.000 unit motor. Sebelumnya, pada tahun lalu, pengajuan kredit motor mencapai 930.000 unit. Menurut Taufik, ada beberapa hal yang menyebabkan anjloknya permintaan kredit motor tahun depan. Salah satunya yakni tingginya bunga kredit yang ditetapkan. Asal tahu saja, bunga kredit untuk sepeda motor yang semula masih 30% dari awal tahun hingga September, pada bulan Oktober naik menjadi 34%. Bahkan sepertinya, bunga kredit belum menunjukkan tanda-tanda adanya penurunan. Selain itu, bunga kredit yang diberikan oleh bank untuk perusahaan multifinance turut naik. "Bunga kredit bank yang semula 11%-12% kini masih nangkring di 18%-20%, padahal BI rate sudah turun," keluh Taufik. Untuk menjaga agar pangsa pasar kredit motor tidak turun drastis, FIF kemungkinan akan mempertimbangkan untuk menurunkan suku bunga kredit. "Tapi itu butuh waktu yang sangat lama, apalagi BI rate kemarin turun tak banyak" kata Taufik. Tahun depan, FIF menargetkan total pembiayaan untuk semua jenis kredit sebanyak Rp 10 triliun. Itu artinya, terjadi penurunan sebesar 25% dari tahun lalu yang mencapai Rp 12,5 triliun. Untuk memenuhi pembiayaan tersebut, FIF sudah melakukan kesepakatan dengan beberapa bank lokal seperti PT Bank Mega Tbk, PT Bank Permata, PT Bank Mandiri. “Kemungkinan bank kreditur akan terus ditambah. Mayoritas kami akan memilih bank lokal karena bank asing saat ini sedang memperketat penyaluran kredit untuk perusahaan multifinance," ujarnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News