FIF Spektra optimis kejar pembiayaan kuartal IV



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi ekonomi yang cukup menantang, turut menyeret kinerja FIF Spektra sampai kuartal tiga tahun ini. Anak usaha FIF Group tersebut masih optimis penghujung tahun ini bisa mendongkrak pembiayaan.

Direktur Utama FIF Spektra Ardian Prasetya mengatakan, hingga sembilan bulan tahun ini perseroan telah membukukan pembiayaan sebesar Rp 2,4 triliun. Angka ini naik tipis sekitar 5% dibanding periode sama tahun kemarin.

Faktor kenaikan tipis tersebut menurut Ardian disebabkan oleh beberapa hal misalnya adanya permintaan yang tidak sesuai dengan harapan perusahaan lantaran marketnya pun cenderung turun dari tahun lalu.


"Selain itu adanya persaingan kredit juga menjadi faktor lain," ujar Ardian kepada Kontan.co.id, baru-baru ini.

Ia membeberkan, berdasarkan adanya data yang didapatkan oleh FIF Spektra dari lembaga survey dan juga rekanan-rekanan di industri yang menyebutkan bahwa tahun ini total penjualan unit elektronik mengalami penurunan dan total penjualan bertahan di gadget dengan kenaikan hanya di bawah 2%.

Maklum saja ini cukup berimbas pada kinerja FIF Spektra yang banyak memberikan pembiayaan elektronik kepada konsumen.

Sampai akhir tahun ini, FIF Spektra memasang target pembiayaan sebesar Rp 3,7 triliun. Artinya dalam tempo sembilan bulan, perseroan baru merealisasikan 64,86% dari target.

"Untuk kejar target memang agak berat, tapi kami fokus bertumbuh dengan tetap menjaga kualitas," tambahnya.

Meski demikian, memasuki akhir tahun ini FIF Spektra masih cukup yakin pembiayaan akan lebih tinggi dari bulan-bulan biasanya. Apalagi, rekanan FIF Spektra saban tahun selalu menghabiskan stok barang menjelang tutup tahun.

Untuk itu, FIF Spektra juga menyiapkan berbagai promo agar semakin menarik minat konsumen. Seperti misalnya, promo Spektra Meriah dengan berbagai macam event-event di banyak kota yang bekerjasama dengan toko-toko rekanan.

"Ini diharapkan bisa mendongkrak pembiayaan," kata Ardian.

Adapun portofolio pembiayaan FIF Spektra yakni sekitar 90% mengalir pada elektronik sisanya 10% pada pembiayaan furnitur dan modal kerja.

Sampai akhir tahun, FIF Spektra juga menjaga angka non performing finance (NPF) atau kredit macet di kisaran 1%. Selain selektif memilih konsumen, FIF Spektra juga akan melihat daerah-daerah yang memiliki peluang besar dan memiliki risiko yang cukup baik.

Dengan begitu FIF Spektra akan menggenjot pembiayaan di daerah tersebut dengan menggandeng beberapa merek-merek prinsipal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia