JAKARTA. PT Federal International Finance Spektra (FIF Spektra) mencoba realistis mematok target pembiayaan pada tahun ini. Pihaknya merevisi target pembiayaan menjadi Rp 3 triliun hingga penghujung tahun. Direktur Utama PT Federal International Finance Spektra, Darwan Tirtayasa mengatakan, penurunan daya beli masyarakat akibat kondisi ekonomi yang melambat turut menggerus kinerja pembiayaan perlengkapan rumah tangga (home appliance). Semula, pihaknya mantap membidik target pembiayaan sepanjang tahun Kambing Kayu ini sebesar Rp 3,5 triliun. Namun melihat pembiayaan relatif stagnan, pihaknya urung mempertahankan target tersebut. "Kami merevisi target pembiayaan menjadi Rp 3 triliun hingga akhir tahun. Kondisinya agak berat tahun ini," terang Darwan kepada KONTAN, Selasa (15/9). Untuk diketahui, pembiayaan FIF Spektra per Agustus 2015 baru mencapai Rp 1,86 triliun. Artinya, penyaluran kredit baru mencapai 62% dari total penyaluran kredit tahun ini. Pihaknya masih memiliki pekerjaan rumah untuk menyalurkan kredit sebesar Rp 1,14 triliun lagi dalam empat bulan terakhir ini. Selain mengejar penyaluran kredit, masih ada pekerjaan rumah lainnya yang tersisa, yaitu menjaga kualitas kredit atau non performing financing (NPF). Hingga kini, FIF Spektra masih mempertahankan rasio NPF di bawah 2%. Pihaknya berupaya agar kualitas kredit ini tidak naik hingga akhir tahun. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
FIF Spektra revisi target pembiayaan
JAKARTA. PT Federal International Finance Spektra (FIF Spektra) mencoba realistis mematok target pembiayaan pada tahun ini. Pihaknya merevisi target pembiayaan menjadi Rp 3 triliun hingga penghujung tahun. Direktur Utama PT Federal International Finance Spektra, Darwan Tirtayasa mengatakan, penurunan daya beli masyarakat akibat kondisi ekonomi yang melambat turut menggerus kinerja pembiayaan perlengkapan rumah tangga (home appliance). Semula, pihaknya mantap membidik target pembiayaan sepanjang tahun Kambing Kayu ini sebesar Rp 3,5 triliun. Namun melihat pembiayaan relatif stagnan, pihaknya urung mempertahankan target tersebut. "Kami merevisi target pembiayaan menjadi Rp 3 triliun hingga akhir tahun. Kondisinya agak berat tahun ini," terang Darwan kepada KONTAN, Selasa (15/9). Untuk diketahui, pembiayaan FIF Spektra per Agustus 2015 baru mencapai Rp 1,86 triliun. Artinya, penyaluran kredit baru mencapai 62% dari total penyaluran kredit tahun ini. Pihaknya masih memiliki pekerjaan rumah untuk menyalurkan kredit sebesar Rp 1,14 triliun lagi dalam empat bulan terakhir ini. Selain mengejar penyaluran kredit, masih ada pekerjaan rumah lainnya yang tersisa, yaitu menjaga kualitas kredit atau non performing financing (NPF). Hingga kini, FIF Spektra masih mempertahankan rasio NPF di bawah 2%. Pihaknya berupaya agar kualitas kredit ini tidak naik hingga akhir tahun. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News