JAKARTA. PT Federal International Finance (FIF) Spektra tahun lalu tak berhasil memenuhi target awal yang mereka tetapkan. Awalnya, perusahaan yang mayoritas bergerak di pembiayaan barang elektronik ini berharap dapat membukukan pembiayaan sekitar Rp 3 triliun. Namun kenyataan tak seindah harapan. Mereka hanya berhasil menyalurkan kredit sekitar Rp 2,85 triliun. "Secara industri memang penjualan elektronik sedang mengalami perlambatan. Kemungkinan customer masih melakukan penyesuaian terhadap pola konsumsinya," kata Direktur Utama FIF Spektra, Darwan Tirtayasa, Rabu (4/2). Tahun lalu, inflasi tanah air yang cukup tinggi disinyalir menjadi pemicu berkurangnya daya beli masyarakat.
Dengan meningkatnya pengeluaran masyarakat, maka umumnya mereka menunda dan mengubah rencana pembelian barang-barang elektronik. Sehingga, pengereman tersebut pun berimbas pada pembiayaan FIF Spektra.