FIFA Jatuhkan Sanksi Administratif ke PSSI, Pengamat Nilai, Itu yang Terbaik dan Fair



KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Indonesia boleh lega. Di tengah rasa khawatir soal sanksi akibat kegagalan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20, FIFA memutuskan hanya memberi sanksi administratif untuk Indonesia dalam hal ini Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).

Dikutip dari situs FIFA, Kamis (8/4), Presiden FIFA, Gianni Infantino telah bertemu Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, di Paris untuk membahas langkah selanjutnya dari transformasi sepak bola Indonesia untuk menindaklanjuti pertemuan mereka di Qatar pekan lalu.

Erik menggunakan kesempatan itu untuk mempresentasikan draf pertama rencana strategis untuk sepak bola Indonesia. Mencakup semua area berbeda yang teridentifikasi. Perbaikan segera diperlukan dari akar rumput hingga pertandingan profesional. Presiden FIFA menjelaskan, menyusul pertemuan pekan lalu,sebagai sanksi, untuk sementara merekomendasikan pembatasan penggunaan dana FIFA Forward sampai pemberitahuan lebih lanjut.


Baca Juga: Erick Thohir: FIFA Hanya Memberikan Kartu Kuning ke Indonesia, Bukan Kartu Merah

Pengamat sepakbola, Gita Suwondo. menilai, hukuman administratif FIFA itu  sudah merupakan yang terbaik dan fair.  “Jika Pemerintah Indonesia dan PSSI menolak kehadiran timnas Israel untuk bertanding di Piala Dunia U20 mungkin hukuman terberat bisa dijatuhkan ke Indonesia. Kini timnas Indonesia masih dapat bermain di kancah internasional. Itu yang paling utam,” kata Gita, dalam keterangan tertulis, Sabtu (8/4)

“PSSI  sudah memperjuangkan sepak bola Indonesia di FIFA. Memang. ada gosip keberangkatan Erick untuk bertemu dengan FIFA agar Indonesia bisa menjadi tuan rumah Piala Dunia U17. Namun kita lihat aja nanti dinamikanya," ujar Gita.

Menurut Gita, PR saat ini Erick harus bisa mencari alternatif pembiayaan untuk menjalankan Liga 2, Liga 3, U-20, U-17 dan mengembangkan infrastruktur sepak bola di Indonesia. Termasuk pembinaan sepak bola lainnya seperti sepak bola wanita.  “Saat ini ketua PSSI harus bekerja lebih keras lagi untuk menggembangkan sepak bola Indonesia," lanjut Gita. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ahmad Febrian