Filipina dapatkan fasilitas US$ 900 juta untuk vaksin Covid-19 dan pemulihan ekonomi



KONTAN.CO.ID - MANILA. Filipina bakal menerima total US$ 900 juta dalam komitmen pinjaman dari Bank Dunia dan Bank Pembangunan Asia (ADB) untuk pembelian vaksin COVID-19 dan untuk membantu pemulihan ekonomi yang dilanda pandemi. Hal tersebut diungkapkan Bank Dunia pada Jumat (12/3).

Meskipun tercatat sebagai salah satu wilayah dengan jumlah kasus virus corona tertinggi di Asia, Filipina masih mengejar ketinggalan dari beberapa tetangganya dalam pengadaan vaksin dan merupakan salah satu negara Asia Tenggara terakhir yang menerima dosis pertama.

"Pengadaan dan pemberian vaksin memberi negara lapisan pertahanan tambahan terhadap Covid-19 di atas langkah-langkah kesehatan masyarakat," kata Ndiamé Diop, Direktur Bank Dunia untuk Brunei, Malaysia, Filipina dan Thailand, dalam sebuah pernyataan.


Baca Juga: Korea restui penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca untuk orang tua di atas 65

Bank Dunia memberikan pembiayaan US$ 500 juta untuk pembelian dan distribusi vaksin serta untuk memperkuat sistem kesehatan negara. Pada bulan Mei, mereka memberikan pinjaman US$ 500 juta untuk memberikan bantuan kepada orang-orang Filipina yang kehilangan pekerjaan selama penguncian.

Secara terpisah, ADB mengalokasikan US$ 400 juta untuk Filipina, penerima pertama dari program dukungan akses vaksinnya.

Filipina, yang memulai program inokulasi pada 1 Maret dengan 600.000 dosis Sinovac yang disumbangkan oleh China, sedang memerangi lonjakan baru kasus Covid-19.

Filipina kini bertujuan untuk menginokulasi 70 juta dari lebih dari 108 juta populasinya, sedang dalam pembicaraan dengan produsen vaksin untuk membeli 161 juta dosis.

Selanjutnya: Kesal soal vaksin corona AS, Donald Trump: Sayalah yang melakukannya!

Editor: Anna Suci Perwitasari