KONTAN.CO.ID - MANILA. Pemerintah Filipina mengecam keras tindakan aparat maritim China yang dinilai berbahaya dan tidak berperikemanusiaan terhadap nelayan Filipina di wilayah sengketa Laut China Selatan. Insiden itu terjadi di sekitar Sabina Shoal pada pekan lalu dan menyebabkan nelayan sipil terluka serta kapal rusak. Menteri Pertahanan Filipina Gilberto Teodoro mengatakan, tiga nelayan Filipina mengalami luka-luka dan dua kapal penangkap ikan rusak setelah kapal penjaga pantai China menyemprotkan meriam air, melakukan manuver agresif, serta memutus tali jangkar kapal nelayan. Pernyataan itu disampaikan Teodoro pada Selasa (16/12/2025). “Penggunaan meriam air, manuver agresif, dan pemotongan tali jangkar yang berujung pada cedera fisik warga sipil Filipina sama sekali tidak sejalan dengan kewajiban setiap negara untuk menjamin keselamatan jiwa manusia,” ujar Teodoro dalam pernyataan resminya.
Filipina Kecam Aksi China di Laut China Selatan, Nelayan Terluka akibat Meriam Air
KONTAN.CO.ID - MANILA. Pemerintah Filipina mengecam keras tindakan aparat maritim China yang dinilai berbahaya dan tidak berperikemanusiaan terhadap nelayan Filipina di wilayah sengketa Laut China Selatan. Insiden itu terjadi di sekitar Sabina Shoal pada pekan lalu dan menyebabkan nelayan sipil terluka serta kapal rusak. Menteri Pertahanan Filipina Gilberto Teodoro mengatakan, tiga nelayan Filipina mengalami luka-luka dan dua kapal penangkap ikan rusak setelah kapal penjaga pantai China menyemprotkan meriam air, melakukan manuver agresif, serta memutus tali jangkar kapal nelayan. Pernyataan itu disampaikan Teodoro pada Selasa (16/12/2025). “Penggunaan meriam air, manuver agresif, dan pemotongan tali jangkar yang berujung pada cedera fisik warga sipil Filipina sama sekali tidak sejalan dengan kewajiban setiap negara untuk menjamin keselamatan jiwa manusia,” ujar Teodoro dalam pernyataan resminya.
TAG: