Filipina: Kehadiran ratusan kapal China bisa memicu permusuhan yang tidak diinginkan



KONTAN.CO.ID - MANILA. "Serangan" teritorial oleh ratusan kapal China di Laut China Selatan menegangkan hubungan antara Manila dan Beijing, dan bisa menyebabkan "permusuhan yang tidak diinginkan".

Salvador Panelo, Penasihat Hukum Presiden Filipina Rodrigo Duterte, mengatakan, kehadiran kapal China di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Filipina adalah noda yang tidak diinginkan dalam hubungan Manila-Beijing.

Dan, "Dapat memicu permusuhan yang tidak diinginkan kedua negara," katanya dalam sebuah pernyataan, Senin (5/4), seperti dikutip Reuters.


"Kami bisa bernegosiasi tentang masalah yang menjadi perhatian dan keuntungan bersama, tetapi jangan salah tentang itu, kedaulatan kami tidak dapat dinegosiasikan," tegas Panelo.

Baca Juga: Menhan Filipina: China ingin menduduki lebih banyak wilayah Laut China Selatan

Filipina tidak akan dibutakan

Meskipun diplomat dan jenderal tinggi Filipina telah mengkritik keras China akhir-akhir ini, pernyataan Panelo adalah yang paling keras datang dari kantor Duterte.

Maklum, Duterte telah menunjukkan keengganan untuk menghadapi China sejak membuat tawaran kejutan ke arah Beijing ketika dia menjadi Presiden Filipina.

Penolakannya untuk menekan China agar mematuhi putusan arbitrase penting tahun 2016 yang menguntungkan Manila dalam kasus yang diajukan oleh pemerintahan sebelumnya, telah membuat frustrasi kaum nasionalis.

Sebab, kaum nasionalis menyebut Duterte tergoda oleh janji-janji pinjaman dan investasi China yang hanya sedikit terwujud.

Baca Juga: Laut China Selatan kian bergolak, Filipina temukan bangunan ilegal di Union Bank

Editor: S.S. Kurniawan