Financial Times sebut Jokowi Capres unggulan



JAKARTA. Media asing kembali memberitakan sosok Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi. Kali ini, media terkemuka Inggris, Financial Times (FT), Minggu (24/11/2013), menyebut Jokowi sebagai calon “outsider” unggulan.

FT menuliskan, dengan reputasinya yang bersih, berorientasi pada hasil dan rendah hati, Jokowi secara spektakuler melesat dalam sejumlah survei calon presiden 2014.

Dari akumulasi empat survei, FT melaporkan, elektabilitas Jokowi memimpin dengan angka 27 persen, disusul Prabowo Subianto 16 persen dan Aburizal Bakrie 9 persen. Melesat bagaikan meteor, karir politisi berusia 52 ini diidentikkan dengan kisah yang sama dengan Presiden Amerika Serikat Barack Obama.


“Hanya dalam kurang dari dua tahun, Jokowi melambung dari walikota kota kecil bernama Solo menjadi politisi paling populer di negara demokrasi terbesar ketiga di dunia. Obama sendiri membutuhkan tiga tahun tahun untuk menjadi presiden," tulis FT.

Diwawancarai FT, Jokowi menyebut kunci kesuksesannya sangat sederhana. “Inti dari demokrasi adalah meningkatkan taraf hidup masyarakat. Oleh karena itu, saya melakukan blusukan, menelusuri lorong demi lorong, pasar, pinggir kali, bertanya langsung kepada masyarakat apa keluh kesah mereka, saya bersama aparat pemerintah akan berusaha mencarikan solusi yang terbaik,” kata Jokowi.

FT juga menuliskan pandangan warga Jakarta terhadap pemimpinnya itu. “Hidup masih sulit, banjir masih sering terjadi, tempat ini kotor dan bau, namun saya senang melihat Jokowi. Semoga kehidupan lebih baik dengan beliau menjadi presiden,” tutur Jaja, warga Cakung, Jakarta Timur.

Dalam berita yang dilansir FT, Presiden SBY dinilai telah berhasil memimpin Indonesia menjadi negara yang stabil dengan pertumbuhan ekonomi yang kuat. Namun, masyarakat dan investor tidak mampu menutupi rasa frustasi akan korupsi yang endemik, leadership yang lemah, meningkatnya jurang kemiskinan dan buruknya infrastruktur. Sosok Jokowi dinilai sebagai antitesa SBY.

FT juga mengutip mekanisme di PDI Perjuangan bahwa pencapresan Jokowi berada di tangan seorang wanita bernama Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum DPP PDIP.

“Megawati sosok yang sulit ditebak, bahkan para lingkar dalamnya tidak pernah tahu apa yang ada di pikirannya,” ujar Profesor Marcus Mietzner dari Australian National University.

Menutup wawancara, ditanya mengenai kemungkinan pencapresannya, Jokowi tertawa. “Saya tidak memikirkan itu. Sekarang, saya fokus dengan tugas sebagai Gubernur Jakarta,” kata Jokowi. Namun, kepada FT, Jokowi memberikan contoh bagaimana walikota kota besar seperti Boris Johnson (London) dan Walikota New York Michael Bloomberg memainkan peran yang besar dalam menentukan masa depan bangsa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan