Finansial untuk semua



Akhirnya uang elektronik milik Telkomsel, T-Cash resmi menjadi platform pembayaran agnostik. Artinya aplikasi ini bisa digunakan oleh semua orang, tak cuma untuk pengguna Telkomsel.

Saat ini jumlah pengguna T-Cash berjumlah 20 juta, dan pengguna aktif bulanan mencapai empat juta. T-Cash menargetkan meraih 40 juta pengguna sampai akhir tahun 2018. Dengan pembukaan akses untuk operator lain, Danu menargetkan penambahan 8 juta pengguna T-Cash dari operator lain. Saat ini T-Cash memiliki 50.000 mitra pedagang, 10.000 di antaranya mitra pedagang lokal. Tahun ini T-Cash berencana membuka jaringan mitra pedagang menjadi 100.000.

Persaingan uang elektronik memang semakin sengit. Belum lama ini OVO menjalin kemitraan dengan Bank Mandiri, Alfamart, Grab dan Moka. OVO mengklaim, dompet digital miliknya tersedia di lebih dari 60 juta ponsel. Melalui kemitraan terbaru, pengguna dapat melakukan top-up OVO wallet melalui ATM Mandiri, jaringan Alfamart, dan pengemudi Grab di seluruh Indonesia.


Jangan lupakan Go-Pay, platform uang elektronik dan sistem pembayaran Go-Pay. Go-Pay ertransformasi menjadi platform pembayaran komplet dan pembelian.

Ke depan bisnis uang elektronik terus bermetamorfosa. Para pemain di bisnis ini sepertinya menggarap penyaluran kredit. Ke arah sana, para pemain perlu menggandeng perbankan. Maka, T-Cash sudah menggandeng Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN), Bank Tabungan Negara (BTN). T-Cash menyediakan akun ketersambungan mengakses transaksi keuangan dan bank menggunakan T-Wallet.

T-Cash juga menggandeng Bank BNI dan salah satu bank swasta besar untuk pengisian ulang saldo melalui virtual account. Nah yang menarik kerjasama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI). Selain sistem pembayaran, T-Cash berencana menjadi pipa dalam penyaluran kredit usaha rakyat (KUR). "Kami mempunyai akses ke masyarakat unbankable," terang CEO T-Cash Danu Wicaksana.

Dengan BTN, T-Cash berencana menyalurkan kredit pemilikan rumah. Sedangkan bersama DBS, T-Cash akan menyalurkan kredit tanpa agunan.

Era digital semakin masif. Lupakan bank led atau telco led. Biarkan pemain non-bank menyediakan layanan yang sama. Toh, untuk penyimpanan uang (kustodian) tetap ada di perbankan. Sekarang ini tema besarnya adalah demand led. Inklusi keuangan untuk semua.•

 Ahmad Febrian

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Adi