KONTAN.CO.ID - MELBOURNE. Fintech asal Australia, Afterpay berencana melantai di bursa setelah Amerika Utara menjadi pasar terbesarnya. Fintech yang memberikan layanan paylater ini menambah daftar pemain fintech dunia yang bersiap mencatatkan namanya di papan bursa saat pandemi meningkatkan kinerja mereka. Sebelumnya, ada perusahaan transaksi pembayaran asal Amerika Serikat Flywire Corp yang bersiap melantai di bursa pada awal musim panas nanti dengan valuasi diperkirakan mencapai US$ 3 miliar. Ada pula perusahaan pembayaran Swedia Trustly yang juga berencana melakukan IPO setelah mencatatkan lonjakan transaksi di masa pandemi hingga US$ 11 miliar. Dikutip dari Reuters, perusahaan yang berbasis di Melbourne ini akan mencapai valuasi hingga US$ 28,7 miliar meskipun belum pernah mencatatkan keuntungan. Valuasi yang tinggi itu dikarenakan lonjakan belanja online yang didorong oleh virus korona dan ekspansi cepat di pasar luar negeri termasuk Amerika Serikat.
Fintech asal Australia, Afterpay siap melantai di bursa
KONTAN.CO.ID - MELBOURNE. Fintech asal Australia, Afterpay berencana melantai di bursa setelah Amerika Utara menjadi pasar terbesarnya. Fintech yang memberikan layanan paylater ini menambah daftar pemain fintech dunia yang bersiap mencatatkan namanya di papan bursa saat pandemi meningkatkan kinerja mereka. Sebelumnya, ada perusahaan transaksi pembayaran asal Amerika Serikat Flywire Corp yang bersiap melantai di bursa pada awal musim panas nanti dengan valuasi diperkirakan mencapai US$ 3 miliar. Ada pula perusahaan pembayaran Swedia Trustly yang juga berencana melakukan IPO setelah mencatatkan lonjakan transaksi di masa pandemi hingga US$ 11 miliar. Dikutip dari Reuters, perusahaan yang berbasis di Melbourne ini akan mencapai valuasi hingga US$ 28,7 miliar meskipun belum pernah mencatatkan keuntungan. Valuasi yang tinggi itu dikarenakan lonjakan belanja online yang didorong oleh virus korona dan ekspansi cepat di pasar luar negeri termasuk Amerika Serikat.