Fintech di Balik Kredit Pintar dan Atome Cetak Pertumbuhan Tinggi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Advance Intelligence Group Limited (AIGL), startup fintech berbasis di Singapura di balik Kredit Pintar dan Atome Indonesia, meraih penghargaan perdana NextGen Tech 30. Ini adalah sebuah penghargaan bergengsi yang merayakan 30 perusahaan teknologi dengan pertumbuhan tinggi paling menjanjikan di Asia Tenggara.

Penghargaan ini inisiatif publik-swasta pertama di ASEAN  untuk mengakui dan mendukung perusahaan-perusahaan tahap pertumbuhan paling menjanjikan di kawasan yang mendorong inovasi dan transformasi ekonomi.

Pemenang dinilai berdasarkan beberapa kriteria kunci. Pertama, demonstrasi kecerdasan buatan (AI) atau digitalisasi yang menyelesaikan masalah dengan lebih efisien. Kedua, pendapatan minimum sebesar US$ 20 juta, atau pertumbuhan pendapatan tahunan sebesar 30% atau lebih. Ketiga, berkantor pusat di ASEAN atau beroperasi terutama di kawasan ini, Keempat, strategi lingkungan, sosial dan tata kelola (ESG) yang jelas dan penciptaan nilai jangka panjang.


Direktur Utama Kredit Pintar, Ronny Kasim, mengatakan, penghargaan bergengsi ini menyoroti, antara lain, penggunaan inovatif teknologi AI dalam strategi manajemen risiko serta dampak nyata dalam mmenyediakan akses yang lebih mudah, sederhana, dan terjangkau ke layanan keuangan digital di Indonesia. "Kami juga akan terus memprioritaskan literasi keuangan melalui program nasional kami," kata Ronny, dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Rabu (25/9). 

Baca Juga: Guru Mendominasi Korban Pinjol Ilegal, Cek Daftar Pinjol Legal & Ilegal 2023

Hingga saat ini, Kredit Pintar telah diunduh lebih dari 30 juta kali.. Dengan lebih dari dua juta ulasan, ini adalah salah satu aplikasi dengan ulasan terbanyak di Google Play di Indonesia.

Sementara Atome Finance Indonesia adalah salah satu platform pembiayaan tertanam. Platform ini memiliki mitra utama seperti MAP Group, Matahari, Lazada, serta Tokopedia. 

Direktur Utama Atome Finance Indonesia, Meri Ui, mengatakan, penghargaan ini adalah pengakuan atas bagaimana pihakya mendorong inovasi teknologi dan transformasi ekonomi digital di Indonesia. Yang mungkin tidak diketahui banyak orang adalah bahwa manajemen risiko dan teknologi underwriting berbasis AI yang teliti dan disiplin adalah landasan dari bisnis beli sekarang bayar nanti yang sehat dan berkelanjutan.

"Kami menggunakan teknologi AI canggih di setiap tahap transaksi untuk memverifikasi risiko identitas, risiko kredit, serta risiko tingkat transaksi, dan kami merasa terhormat bahwa keahlian ini diakui oleh daftar pemain industri yang begitu bergengsi," kata Meri. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ahmad Febrian