KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fintech peer to peer (P2P) lending PT Igrow Resources Indonesia atau PT LinkAja Modalin Nusantara (iGrow) membeberkan faktor utama yang menyebabkan tingkat kredit macet perusahaan meningkat. Direktur Utama iGrow Edoardus Satya Adhiwardana menyebut selain faktor pandemi Covid-19, secara umum faktor yang menjadi pemicu kredit macet atau gagal bayar terjadi adalah hasil produksi pihak peminjam atau borrower tidak mencapai target yang diestimasikan. "Saat ini, kami terus melakukan penyelesaian melalui koordinasi langsung dengan para borrower dan meminta update perkembangannya secara berkala," ucapnya kepada Kontan.co.id, Rabu (14/8). Edoardus mencontohkan, sektor UMKM yang dibiayai melalui iGrow bergerak di bidang pertanian dan peternakan, yang mana terdapat beberapa kondisi alam yang tidak dapat dikontrol, seperti banjir dan kemarau panjang. Dengan demikian, menyebabkan produksi pertanian dan peternakan tidak berjalan sesuai dengan proyeksi.
Fintech iGrow Beberkan Faktor Utama yang Membuat Tingkat Kredit Macet Meningkat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fintech peer to peer (P2P) lending PT Igrow Resources Indonesia atau PT LinkAja Modalin Nusantara (iGrow) membeberkan faktor utama yang menyebabkan tingkat kredit macet perusahaan meningkat. Direktur Utama iGrow Edoardus Satya Adhiwardana menyebut selain faktor pandemi Covid-19, secara umum faktor yang menjadi pemicu kredit macet atau gagal bayar terjadi adalah hasil produksi pihak peminjam atau borrower tidak mencapai target yang diestimasikan. "Saat ini, kami terus melakukan penyelesaian melalui koordinasi langsung dengan para borrower dan meminta update perkembangannya secara berkala," ucapnya kepada Kontan.co.id, Rabu (14/8). Edoardus mencontohkan, sektor UMKM yang dibiayai melalui iGrow bergerak di bidang pertanian dan peternakan, yang mana terdapat beberapa kondisi alam yang tidak dapat dikontrol, seperti banjir dan kemarau panjang. Dengan demikian, menyebabkan produksi pertanian dan peternakan tidak berjalan sesuai dengan proyeksi.