Fintech P2P Gencar Mendapat Kucuran Dana dari Modal Ventura



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Modal ventura masih gencar melakukan pendanaan ke Fintech P2P Lending. Artinya, fintech P2P Lending masih menjadi pilihan portofolio bagi investor.

Jika mengacu pada data DS Innovate, sepanjang 2021, nilai investasi yang disuntikkan pada industri fintech P2P lending mencapai sekitar US$ 235 juta. 

Adapun, fintech lending yang mendapatkan pendanaan besar tahun lalu ialah Kredivo dengan nilai US$ 226 miliar. 


Selanjutnya, ada Amartha yang menempati posisi kedua untuk pendanaan terbesar dengan nilai mencapai US$ 85,5 juta. Dilanjutkan dengan AwanTunai yang menempati posisi ketiga untuk pendanaan terbesar dengan nilai sekitar US$ 45 juta. 

Di posisi keempat, ada ALAMI yang merupakan salah satu fintech syariah dengan nilai investasi yang diterima sebesar US$ 37,5 juta.

CEO dan Founder PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) Andi Taufan Garuda Putra mengaku, perusahaan memang membuka peluang kolaborasi dengan banyak pihak untuk dapat mengakselerasi pertumbuhan UMKM Indonesia melalui menyediaan akses permodalan. 

Baca Juga: Danareksa Finance Mulai Dorong Pembiayaan Lewat Platform Digital

"Kolaborasi tidak terbatas pada modal ventura saja, tetapi Amartha juga berupaya untuk menggaet institusi dari sektor perbankan untuk bersama-sama memajukan UMKM perempuan," ujar Andi kepada Kontan.co.id, Senin (21/3).

Di tahun 2021, beberapa modal ventura telah berkolaborasi dengan Amartha, diantaranya, Mandiri Capital Indonesia, MDI Ventures, Line Ventures, dan lainnya.

Menurut Andi, umumnya, investor tertarik bekerja sama dengan Amartha adalah karena Amartha memiliki konsep bisnis yang inovatif serta kesamaan value.  Misalnya, Amartha berfokus pada pemberdayaan perempuan lewat UMKM, dengan menyediakan layanan keuangan yang bersifat inklusif. Value preposition ini tidak dimiliki oleh P2P lainnya dan menjadi daya tarik bagi investor. 

"Selain itu, Amartha juga terbukti mencatatkan performa keuangan yang baik dari tahun ke tahunnya, dengan pertumbuhan sekitar lebih dari dua kali lipat. Sehingga strategi utamanya tentu saja dengan meningkatkan kinerja keuangan yang baik, serta mengutamakan prinsip sustainability dalam setiap kebijakan yang diambil oleh perusahaan," jelasnya.

Sementara itu, Modalku yang menempati posisi keenam untuk pendanaan terbesar dengan nilai sekitar US$ 18 juta pada 2021, mengakui bahwa potensi industri pendanaan digital masih sangat besar untuk terus berkembang. 

Hal ini juga dipengaruhi oleh peningkatan kinerja platform pendanaan digital seperti Modalku serta kondisi pandemi COVID-19 yang mulai membaik.

Editor: Herlina Kartika Dewi