KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kolaborasi
fintech peer to peer (P2P)
lending makin ramai. Kerjasama ini diperkirakan meningkatkan jumlah penyaluran pinjaman di industri
fintech. PT Mitrausaha Indonesia Grup atau Modalku telah bekerjasama dengan PT Bank Sinarmas Tbk. Dalam hal ini, bank mempunyai posisi sebagai
lender atau pemberi pinjaman ke
borrower. Selain kerjasama dengan Bank Sinarmas,
Co-Founder dan CEO Modalku Reynold Wijaya mengaku telah menjajaki kerjasama dengan satu bank lain.
Baca Juga: MPM Finance belum berniat kerja sama dengan fintech "Kami sedang finalisasi dengan beberapa institusi. Adapun kerjasama dengan satu bank masih
signing tapi belum kelar," kata Reynold kepada Kontan.co.id, Senin (26/8). Dengan kerjasama ini, Reynold berharap bisa mendukung pemodalan di sektor Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Tapi Modalku tak membidik pendanaan khusus melalui kerjasama ini. Yang jelas, secara volume nilai penyaluran dana per institusi seperti bank lebih besar tapi secara kumulatif tetap dari ritel. Diketahui Modalku bidik pinjaman Rp 10 triliun sepanjang 2019 di Indonesia, Malaysia dan Singapura. Nilai ini tumbuh 150%
year on year (yoy) dibandingkan pinjaman yang disalurkan Modalku di akhir 2018 yaitu Rp 4 triliun. Tak hanya Modalku, PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia (Akseleran) juga tertarik mengajak bank bergabung. CEO dan
Co-Founder Akseleran Ivan Nikolas Tambunan mengatakan telah melakukan penjajakan dengan beberapa bank. "Kami sedang finalisasi dengan beberapa bank tapi belum
closing. Yang sudah jalan dengan beberapa perusahaan pembiayaan," ungkap Niko.
Baca Juga: Males antre di kantor Bank Mandiri, buka deposito online via Mandiri Online Menurut Niko, kerjasama dengan bank bisa menekan
cost of fund atau beban biaya dana bagi peminjam. Jadi bunga yang dibayarkan peminjam lebih murah.
Selama ini Akseleran telah kerjasama dengan bank untuk
virtual account dan
escrow account. Untuk
virtual account sudah melibatkan Bank Permata, Bank Mandiri, BCA, CIMB Niaga, BNI dan BRI. Sampai akhir tahun, Akseleran menargetkan penyaluran pembiayaan sebesar Rp 1 triliun. Strateginya dengan mengintensifkan produk dan jaringan yang ada. Serta lebih banyak
partnership, khususnya dalam skema
supply-chain financing dan memperbanyak kolaborasi
channeling dengan lembaga pembiayaan. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi