KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hari Belanja Online Nasional atau Harbolnas membawa dampak yang positif namun tidak terlalu signifikan bagi sejumlah fintech
peer to peer (P2P) lending. Salah satunya PT Sahabat Mikro Fintek (SAMIR). Public and Government Relation SAMIR Balqis menjelaskan, Harbolnas dapat meningkatkan permintaan pinjaman pada platform SAMIR namun tidak terlalu membawa dampak peningkatan yang signifikan. Menurutnya hal tersebut disebabkan masyarakat saat ini lebih cenderung menggunakan layanan paylater dibanding dana tunai.
Baca Juga: Fintech SAMIR Beberkan Mekanisme Penagihan dan Fee Jasa Debt Collector Pihak Ketiga "Harbolnas sebenarnya bisa memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan perusahaan, namun tidak telalu signifikan karena sekarang sudah banyak yang memilih paylater," ungkap Balqis pada Kontan.co.id, Rabu (13/12). Balqis mengatakan jika dilihat dari trend tentu Harbolnas dapat meningkatkan penyaluran dana terutama ke segmen konsumtif, seperti pinjaman pribadi atau kredit belanja. Meski begitu Harbolnas akan memberikan dampak yang signifikan pada perusahaan jika ada peningkatan signifikan dalam jumlah pinjaman yang disalurkan. "Harbolnas sebenarnya bisa memberikan kontribusi positif terutama jika ada peningkatan signifikan dalam jumlah pinjaman, kontribusi ini nantinya akan diukur melalui peningkatan pendapatan dan pertumbuhan portofolio pinjaman," ujar Balqis. Menurut Balqis Harbolnas ini tentu memberikan penyegaran bagi industri pendanaan dikarenakan antusias pengajuan pendanaan yang relatif naik untuk memenuhi kebutuhan pengguna yang semakin variatif setiap tahunnya.
Baca Juga: Fintech SAMIR Terapkan Antisipasi Debt Collector Lakukan Pelanggaran Etika Penagihan Ia menambahkan kemudahan dari fintech lending untuk memberikan pendanaan menjadi kesempatan juga bagi merchant e-commerce dan atau UMKM mengembangkan bisnisnya ke depan. "Harbolnas ini memang menjadi angin segar bagi kami dan industri pendanaan karena antusias pengajuan yang cenderung tinggi serta kemudahan dari fintech p2p lending untuk memberi pendanaan," tambah Balqis. Sedangkan untuk target sendiri Balqis mengatakan pada harbolnas ini targetnya merupakan pengguna aplikasi SAMIR yang disesuaikan dengan risk acceptance criteria. "Kalau tahun lalu kami masih fokus pada produk secured loan sehingga dampak yang dirasakan pada tahun lalu belum signifikan," kata Balqis. Dalam mengantisipasi kredit macet pada Harbolnas Bilqis mengatakan kredit macet ini merupakan tantangan yang perlu dimitigasi dari hulu sampai ke hilir.
Baca Juga: Fintech Pinjol Mengaku Siap Biayai Sektor Produktif Ia menjelaskan penerapan manajemen risiko ini sudah diberlakukan sejak pengajuan pendanaan disetujui dan memberikan ketentuan berapa limit yang dapat diberikan kepada penerima dana dengan standar
Know Your Customer (KYC) yang menggunakan data internal maupun dikombinasikan dengan data eksternal.
"Untuk antisipasi kredit macet pada harbolnas ini sudah dilakukan sejak awal pengajuan yang kemudian juga adanya peningkatan kualitas strategi penagihan yang berlandaskan pada standar etik yang ketat, hal itu dapat membantu mengurangi pendanaan macet," ungkap Balqis. Terkait penyaluran dana SAMIR juga mencatatkan adanya pertumbuhan yang signifikan pada tahun ini. Balqis menjelaskan penyaluran pendanaan SAMIR pada periode Januari 2022 hingga November 2022 sebesar Rp 27.205.430.000, dengan sistem Cashloan dimulai pada Juli 2022. Sedangkan untuk periode Januari 2023 hingga November 2023 sebesar Rp 599.751.498.209. "Samir baru melakukan disburse untuk produk cashloan pada Juli 2022, sehingga kenaikan antara tahun 2022 sampai 2023 sangat signifikan, namun angka ini bukan dampak dari harbolnas," Ungkap Balqis. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto