Firefox menantang jawara sistem operasi mobile



Awal Juli kemarin, Mozilla mengejutkan jagat telekomunikasi informasi (TI). Perusahaan peracik web browser Firefox ini menyatakan niatnya terjun ke ranah operating system (OS) khusus perangkat mobile. Mozilla yang selama ini dianggap mampu bersaing dengan mesin web browser lain, semisal Google Chrome dan Internet Explorer, diprediksi bakal membuat peta persaingan OS untuk smartphone semakin ketat.

Mozilla bakal tetap memasang brand Firefox untuk OS tersebut. Rencananya, Mozilla akan merilis OS ini di awal 2013 mendatang. Meski belum beredar di pasaran, OS Firefox sudah menarik perhatian banyak orang lewat versi prototipe, yang muncul pertama kali Februari lalu di hajatan Mobile World Congress.

Pihak Mozilla sejauh ini sudah membuka dua karakter khusus sistem operasi besutannya.


Pertama, sistem operasi yang sempat diberi nama Boot to Gecko ini menggunakan sistem operasi terbuka laiknya sistem operasi Android.

Kedua, OS ini mengadopsi teknologi HTML5 versi web. Sederhananya, OS Firefox akan mengandalkan browser sebagai OS, laiknya OS Chrome. Pengamat teknologi Lucky Sebastian mengatakan, OS berbasis web cenderung ringan sehingga tidak memerlukan spesifikasi perangkat keras (hardware) yang tinggi.

Asyiknya lagi, sebagian besar pengembang aplikasi di Android dan iOS telah membuat aplikasi berdasarkan HTML5. "Konon hampir 75% aplikasi Android dan iOS yang dibuat berdasarkan HTML5 dapat berjalan di OS Firefox. Ini sangat menarik bagi konsumen," imbuh pengamat teknologi Herry Setyawan.

Dalam situs resminya, CEO Mozilla Gary Kovacs menyatakan, dengan basis teknologi HTML5, fitur dasar ponsel semisal SMS dan panggilan telepon dapat lebih berfungsi maksimal. Jadi, karena OS ini menggunakan web sebagai platform, para pengembang praktis tidak perlu repot membuat perubahan drastis pada suatu aplikasi agar bisa berjalan di ponsel dengan OS Firefox. "Kami percaya booming di industri TI selanjutnya adalah aplikasi web yang terintegrasi dengan handset," ujar dia.

Dukungan pasar

OS Firefox memang baru berbentuk prototipe. Tapi, sistem operasi ini sudah sukses menarik perhatian vendor ponsel. Awal Juli lalu, Mozilla mengumumkan sudah ada dua perusahaan ponsel yang bakal menggunakan sistem operasi Firefox pada ponsel pintar buatannya.

Dua vendor tersebut adalah TCL Communication Technology (Alcatel) dan ZTE. Selain itu, beberapa operator global juga sudah meneken kerja sama dengan Mozilla. Di antaranya, Deutsche Telekom, Etisalat, Smart, Sprint, Telecom Italia, Telefónica, dan Telenor.

Operator-operator tersebut juga berniat merilis ponsel dengan OS Firefox. Sebagai pionir, di awal 2013 nanti, Telefonica, lewat anak usahanya yang bernama Vivo, akan merilis secara komersil ponsel pintar dengan OS Firefox di Brazil.Perangkat ini dipersenjatai prosesor Snapdragon buatan Qualcomm Incorporated.

Sekadar catatan, Mozilla selama ini mengembangkan OS Firefox melalui ujicoba pada perangkat Samsung Galaxy S2.

Dilihat dari sisi teknologi dan dukungan pasar, Lucky dan Herry kompak menilai OS Firefox berpeluang besar menarik perhatian para pecinta gadget. "Selain platform yang bagus, OS akan sukses di pasaran kalau bisa mengembangkan banyak aplikasi dan pilihan hardware," ujar Lucky.

Meski begitu, akan sulit bagi Mozilla menaklukkan pasar OS ponsel pintar. Lucky memprediksi, hingga tiga tahun mendatang, Android masih menjadi jawara dengan pangsa pasar 58%. Disusul iOS 20% dan Windows Phone 12%. Sisanya sekitar 10% akan diperebutkan Firefox dan OS lain.

Herry menyodorkan prediksi berbeda. Dia menilai, Android bakal menguasai pasar hingga 75%. Selanjutnya, di tempat kedua ada iOS. "OS Firefox bisa berada di posisi ketiga mengalahkan OS Windows Phone," ujar dia.

Vendor ponsel yang beredar di tanah air menyatakan belum berniat merilis produk dengan OS Firefox. Product Marketing Senior Manager Samsung Indonesia Fabiant Kayatmo bilang, hingga saat ini pihaknya masih mengandalkan OS Android.

Nokia pun masih setia dengan OS besutan Windows. "Nokia fokus pada OS Windows Phone dengan jajaran produk Lumia," imbuh Head of Marketing Nokia Indonesia Lukman Susetio.

Sedang konsumen Indonesia sendiri masih menggemari BlackBerry. Dalam risetnya akhir Juni lalu, Hanindia Narendrata Rahiesa, pendiri Telunjuk Komputasi Indonesia, mengungkap, pasokan smartphone dengan OS Blackberry di pasar online mencapai 33,4%, disusul Android 17,2% Symbian 9,7%, dan Windows Phone 1,8%.

Sementara, berdasarkan kategori ponsel yang terjual, posisi pertama ditempati Blackberry, yang menguasai sekitar 33% pasar. Penjualan Nokia menempati posisi kedua atau sekitar 22,9%, disusul Samsung sebanyak 13,4%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Catur Ari