First Asia: Langkah IHSG cenderung terkoreksi



JAKARTA. Pada hari ini (26/4), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak melemah cenderung koreksi. Hal ini menyusul kondisi pasar global yang tengah mengurangi aset beresiko menjelang pertemuan bank sentral Jepang dan AS pekan ini.

Namun koreksi ini bersifat temporer menyusul prospek pertumbuhan laba emiten sektoral tahun ini yang lebih baik ketimbang tahun lalu. Sejumlah isu individual emiten akan turut mempengaruhi perdagangan hari ini terutama terkait rilis laba kuartal 1 menjelang akhir bulan ini.

"IHSG diperkirakan bergerak dengan support di 4.860 dan resistance di 4.900," ujar David Sutyanto, Kepala Riset First Asia Capital dalam Market Research, Selasa (26/4).


Kemarin, penguatan IHSG tertahan di resistance 4.920. Sentimen pasar saham kawasan Asia yang didominasi koreksi indeks saham memicu aksi ambil untung pada perdagangan saham kemarin. IHSG kemarin koreksi 35,875 poin (0,73%) di 4878,862.

Sentimen pasar terimbas faktor eksternal yang cenderung melepas aset beresiko di tengah penantian hasil pertemuan bank sentral Jepang (BoJ) dan bank sentral AS (FOMC) pertengahan pekan ini. Saham sektor perbankan menjadi penekan IHSG kemarin menyusul kekhawatiran pencapaian laba kuartal 1 yang kurang menggembirakan.

Sedangkan aksi beli selektif mendominasi saham lapis dua terutama yang terkait dengan sektor energi di tengah masih kuatnya optimisme pasar terhadap kenaikan harga minyak mentah.

Sementara, bursa global tadi malam ikut tertekan seiring koreksi saham di kawasan Asia. Indeks Eurostoxx di kawasan Euro koreksi 0,75% di 3117,62. Di Wall Street indeks DJIA dan S&P masing-masing koreksi 0,15% dan 0,18% tutup di 17977,24 dan 2087,79.

Koreksi terutama dipicu sikap kehati-hatian investor mengantisipasi hasil pertemuan BoJ dan FOMC pertengahan pekan ini. Harga minyak turun dan penguatan yen Jepang mencerminkan sikap pasar yang berhati-hati. Harga minyak mentah tadi malam di AS koreksi 2,5% di US$ 42,64/barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie