First Media belanja homepassed Rp 1 T



JAKARTA. PT First Media Tbk akan menambah 200.000-250.000 jaringan kabel optik hingga ke rumah (home passed) tahun depan. Biaya yang dipersiapkan Rp 1 triliun.

Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kode KBLV itu berencana membangun jaringan di Jakarta, Bandung, Bali, Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Medan dan Padang. Sejauh ini, First Media sudah memasang 1.350.000 home passed.

Namun First Media akan lebih fokus mengembangkan wilayah Jakarta. "Berdasarkan riset kami, Jakarta yang memiliki kurang lebih lima juta penduduk mempunyai potensi pasar dua juta rumah yang bisa dipasang home passed," ujar Direktur First Media Irwan Djaja, Rabu (29/10).


Pengembangan home passed itu adalah bagian dari empat pilar strategi First Media menggarap bisnis teknologi, media dan telekomunikasi (TMT). Empat pilar itu adalah ABCD (access, bandwith, content, device).

Dua dari sejumlah rencana pengembangan lain yang akan First Media lakukan seperti mengomersialkan layanan 4G-LTE di Medan pada frekuensi 2,3 giga hertz (GHz). Perusahaan internet milik Grup Lippo itu juga berencana memperbesar porsi konten bikinan sendiri pada tayangan televisi berbayar mereka yang baru menyubang porsi 10%.

Hingga September, First Media mengklaim memiliki 730.000 pelanggan internet dan TV berbayar. Adapun, pendapatan rata-rata per pelanggan (ARPU) internet mencapai Rp 220.000 dan TV berbayar mencapai Rp 180.000 - Rp 190.000.

Selain aneka strategi korporasi, First Media akan melepas 11% saham Link Net. Niatan ini mendapat restu rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB), (29/10).

Ada dua skema, pertama, 7,45% saham dilepas melalui skema private placement. Kedua, 3,55% saham akan dilepas untuk hak opsi kepada Credit Suisse. Jika pelepasan saham memakai private placement, First Media akan memperoleh duit segar Rp 1,36 triliun. Semenetara jika memakai opsi hak pihak ketiga ikut dieksekusi, perusahaan itu akan meraup dana segar Rp 2 triliun.

Dana itu akan dipakai untuk membayar utang sebesar Rp 200 miliar yang akan jatuh tempo. "Ada juga yang disimpan untuk kas dan untuk ekspansi," ujar Irwan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anastasia Lilin Yuliantina