First Media luncurkan TV satelit berbayar



AKARTA. PT First Media Tbk berharap bisa mempertahankan pertumbuhan pendapatan seperti tahun lalu. Perusahaan berkode saham KBLV ini mencatatkan kenaikan pendapatan sekitar 27% sepanjang tahun lalu menjadi Rp 1,32 triliun.

Dengan demikian, hingga akhir 2013, KBLV memproyeksikan bisa mengantongi pendapatan hingga Rp 1,67 triliun. Untuk merealisasikan target itu, anak usaha Grup Lippo ini akan meluncurkan produk layanan baru, yaitu televisi (tv) satelit berbayar.

Peter F.Gontha, Presiden Komisaris First Media mengatakan, jaringan televisi satelit itu bernama Indonesia Media Televisi (IMTV). Layanan ini akan dikelola anak usaha First Media, yakni PT LinkNet.


"Secara infrastruktur sudah siap, (rencananya) kami akan luncurkan (IMTV) Juni 2013 nanti," ujar dia, Kamis (25/4). Menurut Peter, potensi pasar tv satelit berbayar setiap tahunnya mencapai 15 juta. Ia berharap, IMTV akan memiliki kemampuan untuk menjaring sekitar dua juta pelanggan.

Layanan ini sekaligus untuk merangkul segmen masyarakat kelas menengah bawah. Pasalnya, pelanggan TV berbayar berbasis kabel First Media merupakan masyarakat kelas menengah atas. Nah,lLayanan tv satelit berbayar ini dinilai lebih murah ketimbang tv kabel.

Asal tahu saja, Mei 2012 lalu, perusahaan milik taipan Mochtar Riady ini telah meluncurkan satelit dengan merek dagang Lippo Star. Grup Lippo bekerja sama dengan perusahaan asal Jepang, SKY Perfect JSat Corporation dan Mitsui Corporation. Dengan adanya satelit ini, Lippo memiliki ruang gerak yang leluasa untuk memperbesar portofolio bisnis media siar.

Irwan Djaja, Presiden Direktur First Media menambahkan, perusahaan juga berkomitmen untuk menambah jumlah rumah yang dilewati jaringan kabel (home passed). Targetnya, tahun ini jumlah home passed KBLV mencapai 1,2 juta. Adapun, sepanjang tahun lalu, perusahaan telah menambah sekitar 278.000 home passed. Sehingga, jumlahnya menjadi menjadi 932.421 rumah yang terlewati kabel.

Namun, Irwan enggan menyebutkan alokasi belanja modal tahun ini. Ia hanya memberikan gambaran, tahun lalu, capex KLBV sekitar Rp 700 miliar. "Mayoritas capex tahun lalu untuk membangun infrastruktur seperti hom passed," kata dia. Perusahaan berencana memperluas home passed di luar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Surabaya dan Bali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Amailia Putri