JAKARTA. Seiring optimisme terhadap kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di tahun ini, para Manajer Investasi (MI) mulai berancang-ancang menyerap dana investor. Salah satu caranya adalah meluncurkan produk reksadana saham. Salah satunya PT First State Investment Indonesia (FSII) yang bakal meluncurkan reksadana saham First State IndoEquity Peka Fund. Legowo Kusumonegoro, Presiden Direktur First State Investment Indonesia mengatakan, produk baru ini akan meluncur paling lambat awal Februari 2010. Sejak Desember 2009, First State telah mengantongi pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). "Kini, izin agen penjual sedang menunggu persetujuan Bank Indonesia (BI)," ujarnya di Jakarta, kemarin.Diharapkan, produk baru ini bisa menyerap dana kelolaan sekitar Rp 300 miliar dalam tempo setahun. Legowo mengatakan, produk anyar ini tak akan menggunakan strategi portofolio yang agresif. Artinya, First State akan menempatkan dana nasabah pada saham-saham yang likuid dan berkapitalisasi besar, serta fundamental yang baik.Dampaknya, First State tidak menawarkan iming-iming imbal hasil (return) yang terlalu tinggi dari produk ini. "Paling sekitar 3%-5% di atas pergerakan IHSG sepanjang tahun ini," imbuh Putut Andanawarih, Direktur First State.Sekadar perbandingan, sebelumnya tiga reksadana saham terbitan First State berhasil memberikan return lumayan tinggi sepanjang 2009. Contohnya, First State IndoEquity Sectoral Fund yang memberikan return 8,88% di atas IHSG. First State IndoEquity Dividend Yield Fund juga menghasilkan imbal hasil 0,18% di atas indeks saham, dan First State IndoEquity Value Select Fund memberikan cuan hingga 11,49% di atas IHSG.Pada tahun ini, First State berencana menerbitkan masing-masing satu produk reksadana saham dan campuran. Untuk mengantisipasi terkoreksinya IHSG, MI ini sedang merancang sebuah produk reksadana pendapatan tetap dan pasar uang sebagai diversifikasi investasi.Penambahan produk baru membuat First State optimistis bisa menjangkau target dana kelolaan Rp 3,5 triliun di akhir 2010. Sedangkan awal tahun ini, dana kelolaannya Rp 2,8 triliun. Sekitar 17,86% dari jumlah itu, atau setara Rp 500 miliar berasal dari kontrak pengelolaan dana.Oh, iya, First State juga akan memperbesar porsi penempatan dana pada emiten yang berhasil menggabungkan aspek enviromental, sosial dan governance. "Perusahaan yang bertanggung jawab terhadap lingkungan, memiliki prospek kinerja panjang," ucap Legowo.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
First State Bakal Meluncurkan Reksadana Saham
JAKARTA. Seiring optimisme terhadap kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di tahun ini, para Manajer Investasi (MI) mulai berancang-ancang menyerap dana investor. Salah satu caranya adalah meluncurkan produk reksadana saham. Salah satunya PT First State Investment Indonesia (FSII) yang bakal meluncurkan reksadana saham First State IndoEquity Peka Fund. Legowo Kusumonegoro, Presiden Direktur First State Investment Indonesia mengatakan, produk baru ini akan meluncur paling lambat awal Februari 2010. Sejak Desember 2009, First State telah mengantongi pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). "Kini, izin agen penjual sedang menunggu persetujuan Bank Indonesia (BI)," ujarnya di Jakarta, kemarin.Diharapkan, produk baru ini bisa menyerap dana kelolaan sekitar Rp 300 miliar dalam tempo setahun. Legowo mengatakan, produk anyar ini tak akan menggunakan strategi portofolio yang agresif. Artinya, First State akan menempatkan dana nasabah pada saham-saham yang likuid dan berkapitalisasi besar, serta fundamental yang baik.Dampaknya, First State tidak menawarkan iming-iming imbal hasil (return) yang terlalu tinggi dari produk ini. "Paling sekitar 3%-5% di atas pergerakan IHSG sepanjang tahun ini," imbuh Putut Andanawarih, Direktur First State.Sekadar perbandingan, sebelumnya tiga reksadana saham terbitan First State berhasil memberikan return lumayan tinggi sepanjang 2009. Contohnya, First State IndoEquity Sectoral Fund yang memberikan return 8,88% di atas IHSG. First State IndoEquity Dividend Yield Fund juga menghasilkan imbal hasil 0,18% di atas indeks saham, dan First State IndoEquity Value Select Fund memberikan cuan hingga 11,49% di atas IHSG.Pada tahun ini, First State berencana menerbitkan masing-masing satu produk reksadana saham dan campuran. Untuk mengantisipasi terkoreksinya IHSG, MI ini sedang merancang sebuah produk reksadana pendapatan tetap dan pasar uang sebagai diversifikasi investasi.Penambahan produk baru membuat First State optimistis bisa menjangkau target dana kelolaan Rp 3,5 triliun di akhir 2010. Sedangkan awal tahun ini, dana kelolaannya Rp 2,8 triliun. Sekitar 17,86% dari jumlah itu, atau setara Rp 500 miliar berasal dari kontrak pengelolaan dana.Oh, iya, First State juga akan memperbesar porsi penempatan dana pada emiten yang berhasil menggabungkan aspek enviromental, sosial dan governance. "Perusahaan yang bertanggung jawab terhadap lingkungan, memiliki prospek kinerja panjang," ucap Legowo.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News