First State luncurkan reksadana campuran dollar AS



JAKARTA. PT First State Investmnt (FSI) Indonesia berencana meluncurkan produk reksadana baru pada akhir semester satu ini."Kami berencana akan launching reksadana campuran berbasis dollar AS pada pertengan bulan Juni mendatang," kata Hario Soeprobo, President Director FSI, Rabu (28/3).Nama produk tersebut adalah First State US Dollar Balance Plus Fund dan saat ini masih dalam proses untuk persetujuan terbit dari BAPEPAM-LK. Menurut Hario, sebesar 80% portofolionya akan ditaruh pada saham-saham dari sektor konsumen, infrastruktur, maupun properti."Sedangkan sisa portfolionya ditempatkan pada obligasi pemerintah berbasis dollar AS maupun rupiah," jelas Hario.Dia optimistis, dengan interest rate (BI Rate) di level rendah, performa saham-saham domestik rata-rata bisa naik mencapai 18% dan obligasi bisa naik 10%.Oleh karena itu, untuk produk reksadana baru ini, Hario optimistis bisa menggaet return sebesar 7%.Menurutnya selama ekonomi AS masih belum sembuh, peluang apresiasi rupiah masih besar. Produk baru FSI ini akan membantu penempatan likuiditas dalam bentuk dollar."Produk ini bisa menahan dollar AS ataupun dana asing keluar dari Indonesia, karena menampung dana dalam bentuk dollar untuk akhirnya dikonversi ke rupiah karena penempatannya ke aset-aset domestik," imbuh Hario.Investor yang ingin bergabung ke produk reksadana ini, bisa mendapatkannya di 11 bank agen penjual FSI. Beberapa di antaranya adalah Citibank dan Commonwealth Bank. "Setorannya dalam bentuk dollar AS dan kami menargetkan sampai akhir tahun bisa mendapatkan dana kelolaan Rp 500 miliar," ujar Hario.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie