First Travel berangkatkan jemaah yang tertunda



TANGERANG. First Travel akhirnya menepati janji. Pada Senin (1/5), biro perjalanan umrah itu memberangkatkan 550 jemaah yang sempat tertunda menggunakan pesawat charter Saudi Airlines. “Sebenarnya seluruh pihak menginginkan jemaah umrah dilayani dengan baik," ujar Direktur Utama First Travel (FT) Andika Surachman, saat melepas keberangkatan jemaah di Bandara Soekarno Hatta, Senin (1/5).

Menurut Andika, berbagai problem yang mereka hadapi dan berbagai upaya untuk mengatasi, memberikan banyak hikmah dan pembelajaran. Pelajaran itu salah satunya adalah terus meningkatkan pelayanan kepada jemaah. Di hadapan jemaah, Andika berharap, ke depan umrah promo tetap dapat berjalan. Sebelum 1 Mei lalu, pemberangkatan sudah dimulai sejak 28 April lalu. Namun Andika tak menjelaskan berapa jumlah jemaah yang sudah berangkat dan berapa yang tertunda.

Sementara dalam sambutan tertulis, Dedi Iskandar Batubara dari  Komite III DPD menjelaskan,  memahami sentimen negatif tidak dapat dihindari di tengah dinamisnya situasi yang bersinggungan dengan entitas ekonomi. Namun begitu, ia berharap semua pihak mampu mengubah cara pandang. “Yakni senang melihat orang lain susah, dan susah melihat orang lain senang menjadi senang melihat orang lain senang, susah melihat orang lain susah,” kata Dedi.


Salah seorang jemaah, sebut saja Basri mengaku senang akhirnya bisa berangkat, meski harus membayar biaya tambahan Rp 2,5 juta. Sebelumnya First Travel menjelaskan, tambahan biaya itu opsi bukan paksaan. Sebab memasuki bulan Ramadan dan Rajab harga-harga mengalami kenaikan. Basri menjelaskan, seharusnya dia berangkat pada Desember 2016 lalu. “Tidak apa-apa membayar tambahan, yang penting segera berangkat,” kata jemaah asar Padang, Sumatra Barat itu, kepada KONTAN di Swiss Belhotel Bandara Soekarno Hatta, Senin (1/5). Basri sebenarnya sudah mendaftar haji tahun lalu, tapi keberangkatannya masih lama, di atas sepuluh tahun. Keinginan yang sangat kuat ke tanah suci, menyebabkan Basri memutuskan menjalankan umrah terlebih dahulu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ahmad Febrian