First Travel pilih berangkatkan jemaah loyal



KONTAN.CO.ID - Kedua pemilik agen perjalanan First Travel, Andika Surachman dan Anniesa Hasibuan, diketahui memiliki kuasa untuk menentukan siapa saja yang keberangkatannya diprioritaskan.

Mantan pegawai First Travel menyatakan, biasanya Aniesa dan adiknya yang juga komisaris perusahaan, Siti Nuraidah Hasibuan, mengutamakan pihak yang loyal.

"Bukan berdasarkan urutan yang didata, tapi berdasarkan loyalitas koordinator dan agen yang support First Travel dari awal," ujar mantan pegawai tersebut dalam acara "Rosi" di Kompas TV, Kamis (22/8) malam.


Perempuan tersebut mengatakan, contoh pihak yang mendukung dari awal salah satunya yakni rombongan dari Bank Indonesia. Diketahui, agen perjalanan yang dibangun Andika dan Anniesa mulai melejit sejak mereka memberangkatkan beberapa karyawan BI, dan menjadi langganan.

Selain itu, rombongan karyawan Pertamina juga menjadi kelompok yang diutamakan First Travel.

Ini berbeda dengan masyarakat biasa yang mendaftar dari jauh-jauh hari untuk bisa berangkat.

"Kalau yang daftar langsung belum tentu bisa berangkat," kata eks karyawati tersebut.

Dia sudah bisa mencium gelagat bobroknya First Travel sejak 2016. Saat itu, beberapa jemaah belum diberangkatkan meski sudah melewati waktunya. Di tengah tahun itu juga, dia mengundurkan diri.

"Kalau saya lihat, sebelum resign saya sudah yakin Desember (2016) akan berantakan," kata dia.

Dalam kasus ini, penyidik menetapkan Direktur Utama First Travel Andika Surachman dan istrinya, Anniesa Hasibuan, sebagai tersangka.

Dalam pengembangan kasus, polisi juga menetapkan adik Anniesa, Siti Nuraidah Hasibuan alias Kiki Hasibuan selaku Direktur Keuangan sekaligus Komisaris First Travel, sebagai tersangka.

Modusnya yakni menjanjikan calon jemaah untuk berangkat umrah dengan target waktu yang ditentukan.

Hingga batas waktu tersebut, para calon jemaah tak kunjung menerima jadwal keberangkatan. Bahkan, sejumlah korban mengaku diminta menyerahkan biaya tambahan agar bisa berangkat.

Dari 72.682 orang pendaftar medio Desember 2016 hingga Mei 2017, First Travel baru memberangkatkan 14.000 orang dari 72.682 pendaftar. Selebihnya, sebanyak 58.682 calon jemaah masih terkatung-katung menunggu kepastian.

Adapun total kerugian para korban ditaksir Rp 848,700 miliar. (Ambaranie Nadia Kemala Movanita)

Berita ini sudah dipublikasikan Kompas.com dengan judul: Bos First Travel Tunjuk Jemaah yang Berangkat Berdasarkan Loyalitas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia