SINGAPURA. Harga kontrak minyak dunia menurun ke level terendah dalam sepekan terakhir di New York. Berdasarkan data Bloomberg, pada transaksi pagi di New York, harga kontrak minyak jenis WTI untuk pengantaran Januari turun sebesar US$ 1,03 menjadi US$ 86,15 per barel di New York Mercantile Exchange. Ini merupakan level terendah sejak 16 November lalu. Sementara, pada pukul 13.25 waktu London, kontrak yang sama diperdagangkan di posisi US$ 86,19 sebarel. Kemarin (27/11), harga kontrak minyak turun sebesar 56 sen menjadi US$ 87,18 per barel. Level tersebut terendah sejak 20 November lalu. Dengan demikian, sepanjang tahun ini, penurunan harga minyak sudah mencapai 13%. Kemerosotan harga si emas hitam bukan tanpa sebab. Analis menilai, penurunan harga minyak dipicu oleh kecemasan investor mengenai isu fiscal cliff di AS. "Suplai di pasar minyak terjaga dengan baik. Penurunan harga minyak lebih disebabkan oleh sejumlah isu, seperti fiscal cliff di AS. Meskipun investor yakin hal itu akan segera terselesaikan, namun mereka tetap bertanya-tanya sampai sejauh mana level penurunan harga minyak akan berlangsung," papar Guy Wolf, strategist Marex Spectron Group Ltd yang berbasis di London. Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Januari turun 71 sen menjadi US$ 109,16 sebarel di ICE Futures Europe exchange. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Fiscal cliff menyebabkan harga minyak melandai
SINGAPURA. Harga kontrak minyak dunia menurun ke level terendah dalam sepekan terakhir di New York. Berdasarkan data Bloomberg, pada transaksi pagi di New York, harga kontrak minyak jenis WTI untuk pengantaran Januari turun sebesar US$ 1,03 menjadi US$ 86,15 per barel di New York Mercantile Exchange. Ini merupakan level terendah sejak 16 November lalu. Sementara, pada pukul 13.25 waktu London, kontrak yang sama diperdagangkan di posisi US$ 86,19 sebarel. Kemarin (27/11), harga kontrak minyak turun sebesar 56 sen menjadi US$ 87,18 per barel. Level tersebut terendah sejak 20 November lalu. Dengan demikian, sepanjang tahun ini, penurunan harga minyak sudah mencapai 13%. Kemerosotan harga si emas hitam bukan tanpa sebab. Analis menilai, penurunan harga minyak dipicu oleh kecemasan investor mengenai isu fiscal cliff di AS. "Suplai di pasar minyak terjaga dengan baik. Penurunan harga minyak lebih disebabkan oleh sejumlah isu, seperti fiscal cliff di AS. Meskipun investor yakin hal itu akan segera terselesaikan, namun mereka tetap bertanya-tanya sampai sejauh mana level penurunan harga minyak akan berlangsung," papar Guy Wolf, strategist Marex Spectron Group Ltd yang berbasis di London. Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Januari turun 71 sen menjadi US$ 109,16 sebarel di ICE Futures Europe exchange. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News