KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fitch Ratings menilai, kebijakan moneter dan nilai tukar yang dilakukan Bank Indonesia (BI) telah membantu menstabilkan aliran modal asing, baik melalui kenaikan bunga acuan maupun intervensi agresif di pasar valas. BI secara kumulatif sejak Mei lalu telah menaikkan bunga acuan hingga 125 basis points (bps) hingga saat ini, meski dapat mengorbankan pertumbuhan ekonomi. Sementara intervensi di pasar valas menyebabkan penurunan cadangan devisa (cadev). Namun, pasar aset Indonesia dinilai Fitch akan tetap rentan terhadap kegelisahan pasar. Hal itu sejalan dengan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) yang melebar dan ketergantungan pada modal asing karena 37,7% dari surat utang pemerintah dimiliki oleh asing per Juli 2018.
Fitch memperkirakan BI naikkan bunga acuan 100 basis points hingga 2020
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fitch Ratings menilai, kebijakan moneter dan nilai tukar yang dilakukan Bank Indonesia (BI) telah membantu menstabilkan aliran modal asing, baik melalui kenaikan bunga acuan maupun intervensi agresif di pasar valas. BI secara kumulatif sejak Mei lalu telah menaikkan bunga acuan hingga 125 basis points (bps) hingga saat ini, meski dapat mengorbankan pertumbuhan ekonomi. Sementara intervensi di pasar valas menyebabkan penurunan cadangan devisa (cadev). Namun, pasar aset Indonesia dinilai Fitch akan tetap rentan terhadap kegelisahan pasar. Hal itu sejalan dengan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) yang melebar dan ketergantungan pada modal asing karena 37,7% dari surat utang pemerintah dimiliki oleh asing per Juli 2018.