Fitch menyematkan peringkat AAA untuk FIF



JAKARTA/SEOUL/SINGAPURA. Fitch Ratings memberikan peringkat Nasional Jangka Panjang 'AAA(idn)' dan peringkat Nasional Jangka Pendek 'F1+(idn)' untuk PT Federal International Finance (FIF).

“Prospek adalah Stabil,” jelas analis Fitch, Stefanus Yuniardhi. Secara bersamaan, program obligasi berkelanjutan 2012 sebesar Rp 10 triliun diberikan peringkat Nasional Jangka Panjang 'AAA(idn)'. Perusahaan pembiayaan ini memiliki waktu dua tahun untuk menerbitkan surat utang di bawah program obligasi berkelanjutan tersebut.

Fitch juga telah memberikan peringkat 'AAA(idn)' and 'F1+(idn) atas obligasi senior tahap II 2013 yang akan diterbitkan FIF di bawah program obligasi berkelanjutan, sebesar maksimum Rp 2,5 triliun dengan jangka waktu maksimum tiga tahun. Dana hasil penerbitan obligasi akan digunakan untuk mendukung pertumbuhan bisnis perusahaan.


Pertimbangan Pemeringkatan

Peringkat-peringkat tersebut mencerminkan ekspektasi Fitch FIF memiliki dukungan yang kuat dari induk usaha yakni PT Astra International Tbk (ASII) yang mempunyai kepemilikan hampir 100% saham FIF.

“Hal ini didasarkan pada kontribusi signifikan FIF terhadap bisnis utama kendaraan roda dua Astra, sebagai bagian integral dari rantai bisnis kendaraan roda dua. FIF memiliki peranan penting untuk menyediakan jasa pembiayaan untuk pembelian sepeda motor Honda yang diproduksi oleh Astra Honda Motor (AHM), yang merupakan joint venture 50-50 antara Astra dan Honda Motor Company Ltd ('A '/Stabil),” papar Stefanus, melalui rilis, Selasa (19/2).

Peringkat obligasi tersebut mencerminkan pandangan Fitch bahwa kewajiban obligasi perusahaan bersifat langsung, tidak kondisional, tanpa jaminan dan bukan merupakan utang subordinasi.

Faktor-faktor penggerak peringkat

Penurunan kepemilikan atau dukungan induk usaha dan kontribusi ke AHM akan dapat memberikan tekanan kepada peringkat-peringkat FIF. Namun, Fitch melihat kemungkinan tersebut sangat kecil di masa mendatang.

Mengingat kepentingan strategis FIF terhadap bisnis kendaraan roda dua Astra dan AHM. Piutang FIF tumbuh menjadi Rp 24 triliun di akhir-September 2012 dari Rp 15 triliun di akhir 2008 dan perusahaan ini memiliki kontribusi sebesar 47% dari penjualan sepeda motor AHM secara kredit (dalam unit) hingga kuartal III tahun 2012.

Fitch berharap, FIF akan tetap mengandalkan sumber dana dari pasar modal dan pinjaman bank untuk mendukung pertumbuhan bisnis kendaraan roda dua, karena masih memiliki rasio utang terhadap permodalan yang rendah sebesar 3.6x di akhir September 2012 (2011:3.7x), yang masih berada jauh di batas bawah yang ditetapkan regulator sebesar 10x. FIF akan mendapat dukungan permodalan, jika diperlukan, dari Astra jika batas internal rasio utang terhadap permodalan telah terlewati.

Sebagai perusahaan "captive" yang berfokus pada pembiayaan sepeda motor yang memiliki risiko lebih tinggi, profitabilitas FIF lebih tinggi dibandingkan dengan pesaingnya yang bergerak di bidang pembiayaan mobil. Rasio laba bersih terhadap aset dan laba bersih terhadap ekuitas masing-masing sebesar 6% dan 31% di akhir-September 2012.

Kualitas aset FIF tetap terjaga dengan rasio pinjaman bermasalah sebesar 1% pada akhir September 2012 (2011:0.8%). Penghapusan pinjaman bermasalah (termasuk recovery) dan rugi atas aset yang diambil alih tetap stabil sebesar 4% dari rata-rata piutang bersih di akhir September 2012 dan 2011. Dalam pandangan Fitch, kualitas aset dapat menurun jika kondisi ekonomi memburuk atau harga bahan bakar naik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: