Fitch : Outlook perbankan Asia Pasifik masih stabil



SINGAPURA. Fitch Ratings menyatakan peringkat outlook perbankan di Asia-Pasifik masih stabil. Outlook stabil merupakan cerminan ke depan, secara permodalan, perbankan masih sehat meski resesi belum usai.Namun, kesehatan bank tak diimbangi oleh pertumbuhan kinerja. Penyaluran kredit diperkirakan masih akan lambat sepanjang 2011. Artinya, perolehan net interest margin (NIM) masih akan tertekan.Meskipun secara garis besar Fitch menetapkan outlook stabil, khusus bagi perbankan China dan Vietnam masih harus berhati-hati menghadapi pertumbuhan yang pesat hingga berpotensi menggerus modal bank.Fitch memprediksi, arus modal masih akan membanjiri kawasan Asia yang berimbas pada kenaikan risiko inflasi dan gelembung aset. Beberapa bank sentral mulai melakukan pengetatan kebijakan moneter dan kredit dalam mengantisipasi tekanan inflasi.Inflasi yang disebabkan oleh naiknya harga komoditi membuat pengetatan kebijakan moneter bakal lebih agresif. Oleh sebab itu, Fitch memperkirakan pertumbuhan ekonomi sedikit terhambat.Perbankan masih harus menghadapi pemulihan resesi global. Sektor properti masih akan tertekan yang pada akhirnya berdampak bagi bisnis bank mengingat exposure bank terhadap kredit sektor properti masih tinggi.Beberapa negara yang berisiko tinggi terhadap sektor properti adalah Australia, China, Hong Kong dan Singapura. Di negara tersebut, harga rumah telah meningkat tajam beberapa tahun terakhir. Walaupun suku bunga rendah dan tingkat pengangguran sudah berkurang.Meskipun kondisi buruk seperti itu mengancam kinerja bank, Fitch menilai permodalan bank yang tinggi membuat kesehatan bank menurun.Beberapa sistem perbankan telah memperlihatkan pertumbuhan yang luar biasa, seperti di China, India, Indonesia dan Vietnam. Fitch berpendapat penambahan modal baru akan membantu perbankan dalam menyalurkan kredit. Oleh sebab itu, penerapan Basel III dianggap tidak terlalu memberatkan bagi bank-bank di Asia-Pasifik.


Editor: