KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga pemeringkat Fitch Ratings mengulas kinerja sektor properti di Indonesia sepanjang kuartal I lalu. Hasilnya, emiten properti yang lebih banyak mengembangkan kawasan industri ternyata mencetak kinerja di atas ekspektasi ketimbang emiten properti yang mengembangkan kawasan residensial. Dalam keterangannya, Fitch juga menilai performa itu dapat kembali berlanjut di semester kedua tahun 2019. Total penjualan lahan empat emiten pengembang kawasan industri di Indonesia yaitu PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA), PT Modernland Realty Tbk (MDLN), PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS), PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST) selama kuartal I tahun ini melonjak hingga Rp 1,7 triliun dibanding kuartal I tahun lalu. Padahal pada periode yang sama di tahun lalu, jumlah penjualan lahan keempat perusahaan itu turun 18%. Dalam keterangannya, Fitch menilai hal tersebut didorong oleh kondisi politik yang kondusif. Pemerintah melalui sederet kebijakan dan programnya, terus memacu investasi di sektor riil melalui penyediaan infrastruktur yang memadai. Kondisi tersebut tentu mendorong permintaan lahan untuk mengembangkan kawasan industri yang lebih banyak.
Fitch Ratings: Emiten pengembang kawasan industri lebih unggul daripada residensial
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga pemeringkat Fitch Ratings mengulas kinerja sektor properti di Indonesia sepanjang kuartal I lalu. Hasilnya, emiten properti yang lebih banyak mengembangkan kawasan industri ternyata mencetak kinerja di atas ekspektasi ketimbang emiten properti yang mengembangkan kawasan residensial. Dalam keterangannya, Fitch juga menilai performa itu dapat kembali berlanjut di semester kedua tahun 2019. Total penjualan lahan empat emiten pengembang kawasan industri di Indonesia yaitu PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA), PT Modernland Realty Tbk (MDLN), PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS), PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST) selama kuartal I tahun ini melonjak hingga Rp 1,7 triliun dibanding kuartal I tahun lalu. Padahal pada periode yang sama di tahun lalu, jumlah penjualan lahan keempat perusahaan itu turun 18%. Dalam keterangannya, Fitch menilai hal tersebut didorong oleh kondisi politik yang kondusif. Pemerintah melalui sederet kebijakan dan programnya, terus memacu investasi di sektor riil melalui penyediaan infrastruktur yang memadai. Kondisi tersebut tentu mendorong permintaan lahan untuk mengembangkan kawasan industri yang lebih banyak.