Fitch sematkan outlook negatif, ini kata Direktur Wijaya Karya (WIKA)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dapat outlook negatif dari Fitch Ratings, Direktur PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) Antonius Nicholas Stephanus Kosasih tak gerah.

Dia mengatakan, prospek tersebut akan berubah saat perusahaan menerbitkan laporan keuangan tahunan 2018 pada tahun depan. Peringkat tersebut hanya bersifat sementara dan belum mencerminkan kondisi perusahaan sepenuhnya.

Menurutnya, setiap rating agency pasti memiliki metode kalkulasi sendiri. Fitch dinilai sebagai salah satu yang paling konservatif dan tidak mempermasalahkan proyek-proyek pemerintah yang digarap WIKA.


"Ini karena, semua pembayarannya baik dan teratur, serta imbal hasilnya juga baik. Bahkan, WIKA mendapat rating tertinggi untuk perusahaan dalam industri infrastruktur dan konstruksi di Indonesia karena kami mendapat proyek-proyek Pemerintah yang bagus dan pembayarannya pasti," kata Stephanus kepada Kontan, Rabu (12/12).

Selain itu, kalaupun ada perubahan outlook atau prospek, Direktur Keuangan WIKA itu mengatakan, itu merupakan potret korporasi pada saat dirating.

"Pada saat menerbitkan laporan keuangan itu, akan terbukti ternyata kinerja keuangan dan kondisi kesehatan korporasi WIKA bagus. Kami bisa minta outlook itu untuk dievaluasi kembali," jelas Stephanus.

Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi, dia menjelaskan bahwa di kuartal III 2018, cashflow WIKA sudah pasti lebih rendah daripada kuartal IV 2018. Namun, potretnya pasti akan berbeda saat laporan tahunan dirilis.

"Ini karena, kami pasti akan menutup tahun 2018 dengan lonjakan laba dan cashflow positif. Itu real money in the bank and money can not lie. Saya lebih khawatir kalau diubah jadi outlook positif, tapi rating dipangkas dari AA jadi A+ misalnya," ujarnya.

Kendati memangkas outlook atau prospek WIKA, Fitch mempertahankan rating Wijaya Karya BB/AA.

"Revisi outlook mencerminkan  adanya risiko pada profil finansial WIKA yang akan melemah dikarenakan potensial investasi pada proyek infrastruktur negara," jelas keterangan Fitch Ratings Singapura yang dirilis Senin (10/12).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia