Fitch : Tahun yang Berat untuk Perbankan Asia



HONG KONG. Dalam riset terbaru dari Fitch Ratings berjudul “Bank in Asia Excluding Japan: Outlook for 2009", Fitch kembali mengungkapkan terjadinya kemerosotan pertumbuhan perekonomian di Asia gara-gara krisis global. Penurunan ini membuat pertumbuhan perekonomian di beberapa negara Asia pada tahun 2008 lalu, menjadi lebih rendah dari yang diprediksikan Fitch sebelumnya. Krisis ini bahkan cenderung berubah menjadi resesi untuk beberapa negara Asia di tahun ini.

Untuk tahun 2009, Fitch berharap pertumbuhan GDP global bisa tumbuh 0,9%, sementara di Amerika Serikat terjadi penurunan1,2%, begitu juga untuk Kawasan Eropa (-0,7%) dan Jepang (-1,7%). Pulihnya perekonomian diharapkan baru akan dimulai tahun 2010, walau kebanyakan pertumbuhan perekonomian negara-negara masih akan berkisar 1%.

Di antara semua negara-negara besar di Asia, Fitch berharap pertumbuhan di China hanya akan melambat menjadi 6% di tahun 2009. Fitch juga berharap tingkat pertumbuhan serendah ini hanya berlangsung singkat, dan segera membaik menjadi 8,5% di tahun 2010. Pasalnya, kalau saja pertumbuhan perekonomian rendah berlangsung lama di China, maka hal ini akan segera memberikan masalah besar untuk kredit di bank-bank China.


Fitch juga memprediksikan pertumbuhan India sebesar 5% di tahun 2009 dan 6,3% di tahun 2010. Tapi Fitch melihat, sedikitnya pilihan kebijakan yang bisa diambil pemerintah India akan membuat proyeksi pertumbuhan ini bisa mengalami lebih banyak risiko penurunan dibandingkan dengan prediksi China.

Untuk negara-negara Asia lainnya, Fitch berharap akan terjadi pertumbuhan perekonomian yang positif terutama di Indonesia (4,3%), Vietnam (3,0%), Filipina (2,5%), dan Malaysia (1,5%). Sementara pertumbuhan perekonomian yang negatif diperkirakan Fitch masih akan terjadi di Korea (-2,4) Thailand (-1,1%), Hong Kong (-1,2%), Singapura (-1,0%).

Editor: Djumyati P.