JAKARTA. Fitch Ratings menetapkan kembali peringkat AA- untuk obligasi nasional jangka panjang PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN), dengan outlook Stabil. Analis Fitch Ratings Iwan Wisaksana dalam rilis hari ini (17/10) memaparkan, penegasan peringkat tersebut mencerminkan profitabilitas dan kapitalisasi bank yang kuat, seiring peningkatan kualitas aset dengan ekspansi yang cepat di bidang pembiayaan mikro. Peringkat tersebut juga memperhitungkan high cost perbankan. Inti profitabilitas bank yang diukur dengan return on asset (ROA) dan return on equity (ROE) masih bagus. Pada semester pertama tahun ini, ROA dan ROE perseroan masing-masing berada di 3,2% dan 26,2%, dibandingkan tahun lalu di 2,9% dan 28,2%. Sementara, margin laba bersih (NIM) turun menjadi 11,9% pada akhir semester pertama 2011, dari 13% pada akhir 2010. Namun, NIM tersebut masih salah satu yang tertinggi di antara bank-bank lain di Indonesia. NIM yang rendah terutama disebabkan pergeseran dari imbal hasil pinjaman tanpa jaminan yang tinggi menjadi pinjaman berjaminan dengan imbal hasil lebih rendah dalam portofolio kredit mikro. Fitch menyebut, meskipun pertumbuhan kredit cepat, BTPN berhasil meningkatkan kualitas asetnya. Sementara, kredit bermasalah atau Non-performing loan (NPL) sedikit turun menjadi 1% dari total kredit di kuartal kedua 2011, dibandingkan akhir 2010 yang mencapai 1,1%. Penurunan NPL ini disebabkan oleh turunnya NPL perbankan dalam pembiayaan mikro di semester pertama menjadi 4,3%, dibandingkan tahun lalu sebesar 5,1%. Adapun, hingga penutupan perdagangan sore ini, saham BTPN reli 2,7% ke level Rp 3.800 per saham.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Fitch tetapkan peringkat AA- untuk obligasi nasional jangka panjang BTPN
JAKARTA. Fitch Ratings menetapkan kembali peringkat AA- untuk obligasi nasional jangka panjang PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN), dengan outlook Stabil. Analis Fitch Ratings Iwan Wisaksana dalam rilis hari ini (17/10) memaparkan, penegasan peringkat tersebut mencerminkan profitabilitas dan kapitalisasi bank yang kuat, seiring peningkatan kualitas aset dengan ekspansi yang cepat di bidang pembiayaan mikro. Peringkat tersebut juga memperhitungkan high cost perbankan. Inti profitabilitas bank yang diukur dengan return on asset (ROA) dan return on equity (ROE) masih bagus. Pada semester pertama tahun ini, ROA dan ROE perseroan masing-masing berada di 3,2% dan 26,2%, dibandingkan tahun lalu di 2,9% dan 28,2%. Sementara, margin laba bersih (NIM) turun menjadi 11,9% pada akhir semester pertama 2011, dari 13% pada akhir 2010. Namun, NIM tersebut masih salah satu yang tertinggi di antara bank-bank lain di Indonesia. NIM yang rendah terutama disebabkan pergeseran dari imbal hasil pinjaman tanpa jaminan yang tinggi menjadi pinjaman berjaminan dengan imbal hasil lebih rendah dalam portofolio kredit mikro. Fitch menyebut, meskipun pertumbuhan kredit cepat, BTPN berhasil meningkatkan kualitas asetnya. Sementara, kredit bermasalah atau Non-performing loan (NPL) sedikit turun menjadi 1% dari total kredit di kuartal kedua 2011, dibandingkan akhir 2010 yang mencapai 1,1%. Penurunan NPL ini disebabkan oleh turunnya NPL perbankan dalam pembiayaan mikro di semester pertama menjadi 4,3%, dibandingkan tahun lalu sebesar 5,1%. Adapun, hingga penutupan perdagangan sore ini, saham BTPN reli 2,7% ke level Rp 3.800 per saham.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News