Fitur Paylater: Mempermudah Transaksi atau Malah Menimbulkan Masalah?



KONTAN.CO.ID - Layanan pembayaran paylater semakin populer di kalangan masyarakat. Bukan cuma karena praktis, dan mudah digunakan, tetapi juga instan menempel di berbagai e-commerce untuk memudahkan transaksi masyarakat.

Sebagai salah satu e-commerce terbesar di Indonesia, Bukalapak pun kini menyediakan layanan pembayaran Bukalapak paylater, yang bekerja sama dengan beragam fintech, salah satunya Kredivo.

Apabila Anda menggunakan Kredivo sebagai pembayaran Bukalapak paylater, maka Anda bisa menikmati layanan paylater dengan bunga 0% untuk pembayaran dalam 30 hari, atau cicilan 3 bulan. Serta cicilan bunga rendah 2,6% untuk tenor 6 bulan dan 12 bulan.


Namun, dibalik kemudahan dan keuntungan orang menggunakan paylater, ada juga orang yang merasa timbul masalah ketika menggunakan metode pembayaran ini.

Untuk menjawab dilema yang terjadi pada paylater, mari simak ulasan berikut:

Berbagai Kelebihan Paylater

Karena berbasis online, paylater memiliki proses pendaftaran, serta approval yang cepat.  Sekarang orang-orang tidak perlu lagi pergi ke bank, dan menunggu berhari-hari untuk mendapatkan akses kredit.

Selain itu, paylater juga bisa menjangkau berbagai kalangan. Terutama bagi orang-orang yang belum pernah mendapatkan pengalaman kredit sebelumnya. Dengan memanfaatkan paylater, masyarakat bisa membangun skor kredit, dan bisa mendapatkan akses kredit yang lebih besar di kemudian hari.

Tidak hanya untuk pembayaran Bukalapak paylater, Kredivo juga bisa dimanfaatkan untuk dana darurat. Fitur pinjaman tunai yang ada pada akun Premium ini bisa Anda cairkan sewaktu-waktu ketika ada keadaan mendesak, seperti sakit dan harus membeli obat, atau ketika kendaraan rusak, dan harus diperbaiki.

Masalah Terjadi Dari Dalam Diri Sendiri

Jika Anda baru mendapat paylater, biasa hal yang pertama kali Anda lakukan adalah membeli barang yang sudah lama diincar, misalnya membeli HP idaman di Bukalapak, dengan menggunakan pembayaran Bukalapak paylater.

Ini sangat wajar, karena yang dihasilkan oleh uang pinjaman berupa barang yang berguna yang akan Anda pakai setiap hari, bukan hanya untuk berkomunikasi atau hiburan saja. HP juga bisa Anda pakai untuk bekerja, dan bersifat konsumtif.

Namun, setelah beberapa bulan mendapatkan akses kredit, tidak sedikit orang yang mulai kalap dengan membeli barang-barang yang tidak berguna dan berakhir dengan tidak pernah tersisanya gaji bulanan yang diterima.

Gaya hidup yang impulsif seperti inilah yang membuat seseorang tidak ada habis-habisnya menghamburkan uang. Bila pendapatan naik tetapi tetap memilih gaya hidup seperti ini, niscaya pendapatan yang didapat selalu terasa kurang dan tidak mempunyai tabungan atau investasi untuk masa depan.

Lebih buruknya lagi, jika seseorang menunggak cicilan paylater dan dibiarkan hingga bunga cicilan menumpuk. Ini sangat berbahaya karena hal ini menjadi kegagalan seseorang dalam mengatur keuangan di hidupnya.

Kebiasaan buruk saat menghadapi kredit harus dihilangkan sejak dini. Bila sudah seperti ini harus introspeksi diri dan jangan berlebihan mengikuti gaya hidup. Selalu ingat kalau kredit per bulan wajarnya tidak lebih dari 30% dari total pendapatan, ya!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ridwal Prima Gozal