KONTAN.CO.ID - Di hari terakhir penyelenggaraannya, Festival Jajanan Bango (FJB) 2022 mendapatkan kunjungan dari sejumlah tamu kehormatan. Mereka adalah Sandiaga Uno – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Retno Marsudi – Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, dan Budi Karya Sumadi – Menteri Perhubungan Republik Indonesia. Turut hadir pula Triawan Munaf – Mantan Kepala Badan Ekonomi Kreatif RI (Bekraf RI). Secara kolektif, mereka menyatakan apresiasi dan kebanggaan terhadap penyelenggaraan FJB setiap tahunnya, dan menyampaikan harapan mereka terhadap kontribusi festival kuliner akbar ini terhadap kemajuan industri kuliner tanah air. Retno Marsudi menyampaikan pandangannya, “Saya kira FJB adalah sangat bagus, bagaimana kita bisa men-showcase berbagai macam makanan Indonesia. Showcase semacam ini perlu dipersering. Masyarakat itu akan terbiasa kalau sering menemukan; menemukan makanan-makanan Indonesia yang enak, mudah didapat, dan sebagainya. Jadi saya cukup optimis bahwa kalau kita semua merawat makanan Indonesia dan pada akhirnya menyukainya, maka akan mudah bagi kita untuk mempromosikan juga makanan itu keluar negeri. Mari kita bersama sangga dan promosikan makanan Indonesia agar lebih mendunia.”
Sementara, Budi Karya Sumadi menyampaikan, “Apa yang Bango lakukan melalui festivalfdsaZ ini satu sisi secara makro merupakan upaya korporasi yang memang memberikan suatu kebanggaan bagi bangsa. Tetapi ingat, pelaku UMKM yang terlibat ini harus terus dilindungi, bahkan saya mengusulkan kecap Bango bikin cluster seperti ini juga di Singapura, Malaysia, Belanda dan Saudi karena saat kita ada di luar negeri, pasti kita merasa kangen dengan makanan Indonesia. Bango dengan korporasinya bisa mengangkat ini dan menjadikannya satu kekuatan.” Triawan Munaf tak ketinggalan memberikan apresiasi, “Saya ucapkan terima kasih kepada Unilever dan kecap Bango yang secara konsisten, kecuali pandemi kemarin, untuk terus mengadakan Festival Jajanan Bango yang sudah ditunggu banyak orang tiap tahunnya. Karena di situlah semua jagoan-jagoan kuliner dari seluruh Indonesia dikumpulkan dengan citarasa orisinilnya. Bersama Festival Jajanan Bango, #KenaliRasanyaIndonesia.” Sandiaga Uno yang ikut hadir untuk memberikan semangat kepada para legenda kuliner FJB 2022 yang tidak kenal lelah memuaskan selera puluhan ribu pecinta kuliner sejak Jumat (28/10) lalu ikut menyampaikan, “Di momentum kebangkitan setelah pandemi, Kemenparekraf akan terus mengawal agar kegiatan-kegiatan seperti FJB ini bisa terus berkelanjutan. Apalagi, Festival Jajanan Bango adalah festival kuliner terbesar di Indonesia dengan target 100.000 pengunjung. Pesan saya, FJB harus 3G: Gercep (gerak cepat), Geber (gerak bersama) dan Gaspol (garap semua potensi untuk buka lapangan usaha dan lapangan kerja). Sukses terus untuk Bango dan FJB!”
Baca Juga: Festival Jajanan Bango Satukan Semangat guna Kenali, Cintai & Lestarikan Rasa Otentik Tentang Unilever Unilever merupakan salah satu pemasok terbesar produk Kecantikan dan Perawatan Tubuh, produk Kebersihan Rumah Tangga, dan produk Makanan dan Minuman yang produknya digunakan oleh 2,5 miliar penduduk setiap harinya di lebih dari 190 negara. Unilever memiliki total kurang lebih 149,000 karyawan dan secara global pada tahun 2021 berhasil membukukan penjualan sebessar €50.7 juta. Lebih dari separuh bisnis Unilever ada di negara maju dan berkembang. Kami memiliki total kurang lebih 400 brands di dunia termasuk brand seperti Dove, Lifebuoy, Knorr, Magnum, Rinso dan brand lain seperti Beauty & Planet, Hourglass, Seventh Generation dan The Vegetarian Butcher. Di Indonesia, PT Unilever Indonesia Tbk telah beroperasi sejak tahun 1933, ‘go public’ pada tahun 1982 dan saham-sahamnya tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Unilever memiliki lebih dari 4.000 karyawan dan sembilan pabrik yang berada di Cikarang dan Rungkut.
Unilever berkomitmen tinggi untuk tetap melaju dan maju bersama Indonesia. Untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2022, penjualan bersih Unilever Indonesia mencapai Rp21,4 triliun terdiri dari penjualan HPC dan F&R masing-masing sebesar Rp14,2 triliun dan Rp7,2 triliun. Sedangkan laba bersih Perseroan mencapai Rp3,4 triliun. Visi kami adalah menjadi pemimpin di pasar global dalam hal menciptakan bisnis yang berkelanjutan; yang berlandaskan tujuan mulia (purpose-led) dan mampu bersaing dimasa depan (future-fit). Kami memiliki rekam jejak yang panjang sebagai perusahaan yang progesif dan bertanggung jawab. Rekam jejak ini dimulai pada saat pendiri kami, William Lever, 100 tahun yang lalu memperkenalkan sabun pertama yang ditujukan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, yaitu sabun Sunlight. Purpose atau tujuan mulialah yang menjadi jantung dari bisnis kami hingga hari ini. ‘The Unilever Compass’ adalah strategi bisnis kami. Sebuah strategi yang akan membawa kami untuk terus tumbuh, tetapi juga berkelanjutan dan bertanggug jawab, hal ini termasuk: ● Meningkatkan kesehatan planet ● Meningkatkan kesehatan masyarakat, kepercayaan diri dan kesejahteraan, serta ● Membantu menciptakan dunia yang lebih adil dan inklusif Meskipun masih banyak hal yang hars kami lakukan, kami bangga telah diakui pada tahun 2020 sebagai pemimpin sektor dalam Indeks Keberlanjutan Dow Jones dan - selama sepuluh tahun berturut-turut - sebagai perusahaan dengan peringkat teratas dalam survei Pemimpin Keberlanjutan GlobeScan / SustainAbility 2020. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti