JAKARTA. Bank berupaya mencari cara mencari sumber dana tambahan dalam penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) bersubsidi. Pasalnya, pemerintah memangkas anggaran untuk rumah bersubsidi. Dus, penyaluran KPR bersubsidi di tahun ini akan mengandalkan skema subsidi selisih bunga (SSB) dari sebelumnya fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP). Tidak seperti FLPP, pada skema SSB ini dana sepenuhnya berasal dari perbankan. Sedangkan pemerintah hanya membayar selisih antara bunga yang diberikan kepada masyarakat dengan bunga yang seharusnya diterima bank. Untuk menutup kebutuhan dana, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) gencar mencari sumber dana di pasar ritel maupun wholesale funding. Yang terbaru, BTN telah memperoleh dana sebesar Rp 5 triliun dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan III Tahap I di Juli ini.
FLPP dipangkas, bank melirik KPR subsidi
JAKARTA. Bank berupaya mencari cara mencari sumber dana tambahan dalam penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) bersubsidi. Pasalnya, pemerintah memangkas anggaran untuk rumah bersubsidi. Dus, penyaluran KPR bersubsidi di tahun ini akan mengandalkan skema subsidi selisih bunga (SSB) dari sebelumnya fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP). Tidak seperti FLPP, pada skema SSB ini dana sepenuhnya berasal dari perbankan. Sedangkan pemerintah hanya membayar selisih antara bunga yang diberikan kepada masyarakat dengan bunga yang seharusnya diterima bank. Untuk menutup kebutuhan dana, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) gencar mencari sumber dana di pasar ritel maupun wholesale funding. Yang terbaru, BTN telah memperoleh dana sebesar Rp 5 triliun dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan III Tahap I di Juli ini.