Flu Babi Belum Pengaruhi Tingkat Hunian Hotel di Bali



JAKARTA. Kendati wabah flu babi alias swine flu mulai merambah Asia Pasifik, para pengelola hotel berbintang di Bali yang mengandalkan tamunya dari kedatangan wisatawan asing masih bisa tersenyum lebar. Sebab wabah tersebut belum berdampak terhadap tingkat hunian hotel mereka.

"Tingkat hunian kami hari ini masih diatas 60%," ujar Devina, Staf Public Relation Ayana Spa & Resort Bali kemarin (13/5). Di minggu pertama bulan Mei ini, tingkat hunian di hotel kelas diamond (bintang 5+) yang dulu bernama Ritz Carlton Bali ini bahkan mencapai 100% karena ada liburan panjang Golden Week di Jepang dan Korea. Itulah sebabnya, menurut Devina, hotel yang sebagian besar pengunjungnya adalah wisatawan mancanegara asal Jepang dan Korea ini, penuh di awal Mei lalu meski isu flu babi kian merebak.

Hal senada juga diungkapkan pengelola hotel berbintang empat, Novotel Bali. "Tingkat hunian kami bulan ini berkisar 70%," ujar Yudha Pratama, Staf Manajemen Novotel Hotel Bali.


Yudha yakin isu flu babi yang mengguncang dunia tidak menyurutkan minat wisatawan melancong ke Bali. Sebab, sejauh ini belum ditemukan kasus positif suspect swine flu di Indonesia. "Wisman lebih takut pada gangguan keamanan," kata Yudha.

Toh langkah-langkah preventif tetap mereka lakukan. "Pemda Bali sudah menghimbau kami untuk meningkatkan higienitas", kata Yudha.

Hal senada dikemukakan Suryana, Customer Service Ayana Hotel. "Manajemen hotel menghimbau semua pegawai untuk tidak melakukan kontak fisik dengan tamu-tamu yang terlihat dalam kondisi kurang fit," kata Suryana.

Selain itu, beberapa hotel mulai mengintensifkan pembersihan lingkungan sekitar hotel. "Fogging kami lakukan dua kali seminggu," tandas Suryana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie