Flu Burung Menyebar Cepat pada Unggas di Uni Eropa, Kekhawatiran Krisis Meningkat



KONTAN.CO.ID - PARIS. Wabah flu burung menyebar dengan cepat di antara unggas di Uni Eropa musim ini. Hal tersebut meningkatkan kekhawatiran terulangnya krisis yang menyebabkan kematian puluhan juta unggas di Uni Eropa dan kekhawatiran penularannya terhadap manusia.

Mengutip Reuters, Kamis (31/10), Influenza burung yang sangat patogen, yang biasa disebut flu burung, telah membunuh ratusan juta burung di seluruh dunia dalam beberapa tahun terakhir.

Penyebarannya ke manusia dan spesies mamalia lainnya, termasuk sapi perah dan babi AS, meningkatkan kekhawatiran bahwa virus tersebut dapat bermutasi menjadi virus yang mudah menular antarmanusia dan memicu pandemi.


Baca Juga: Japfa Comfeed Ekspor Vaksin dan Obat Hewan ke 8 Negara, Nilai Capai Rp 22 Miliar

Data Organisasi Kesehatan Hewan Dunia menyebutkan, antara awal musim migrasi pada 1 Agustus dan akhir minggu lalu, negara-negara UE telah melaporkan total 62 wabah flu burung di peternakan unggas, sebagian besar di bagian timur Uni Eropa.

Jumlah tersebut sebanding dengan tujuh wabah flu burung yang dilaporkan di peternakan Uni Eropa pada tahap yang sama pada tahun 2023, tetapi masih jauh di bawah 112 wabah yang dilaporkan pada akhir Oktober 2022.

Namun, flu burung belum terdeteksi pada manusia atau sapi di Uni Eropa, tidak seperti AS, di mana virus tersebut telah menyebar ke hampir 400 peternakan sapi perah di 14 negara bagian tahun ini, dan telah terdeteksi pada 36 orang sejak April.

Empat dari mereka telah bekerja di peternakan telur komersial yang terinfeksi virus tersebut.

Flu burung adalah penyakit musiman pada unggas, yang sebagian besar menyebar melalui kotoran burung liar yang terinfeksi dan pengangkutan bahan yang terinfeksi. Penyakit ini biasanya muncul pada musim gugur bersama burung yang bermigrasi dan menurun pada musim semi.

Baca Juga: Flu Burung Menyerang Peternakan Bebek di Australia

Menurut data Organisasi Kesehatan Hewan Dunia, pada musim lalu, Hongaria mencatat jumlah wabah terbesar sejauh ini sejak dimulainya musim pada 1 Agustus, dengan jumlah yang meningkat pesat dalam beberapa minggu terakhir.

Di Polandia, yang merupakan produsen unggas terbesar di Uni Eropa, virus tersebut menyebabkan pemusnahan 1,8 juta unggas, yang hampir 1,4 juta di antaranya berada di satu peternakan di kota Sroda Wielkopolska.

Prancis, yang mengalami kerugian paling parah pada tahun 2022/2023, memperkuat langkah-langkah biosekuriti di sekitar peternakan unggas pada pertengahan Oktober, dengan alasan peningkatan jumlah kasus flu burung di beberapa negara tetangga.

Editor: Herlina Kartika Dewi