JAKARTA. Himpunan Peternak Unggas Lokal (Himpuli) mengaku merugi sebesar Rp 17,5 miliar akibat kematian sejumlah Itik yang terkena virus avian influenza (AI) atau flu burung. Nilai kerugian itu dihitung sejak akhir tahun 2012. Ade Meirizal Zulkarnain, Ketua Himpuli mengatakan, nilai kerugian belum termasuk dari potensi telur itik. Kerugian dari telur ini diperkirakan bisa mencapai Rp 147 miliar. "Sampai hari ini para peternak rugi besar karena kasus kematian Itik ini," kata Ade saat dihubungi, Rabu (9/1). Karena merugi, peternak berencana meminta dana kompensasi kepada pemerintah dan DPR Komisi IV. Menurut Ade, dana kompensasi jumlahnya sesuai dengan biaya produksi Itik yang dimusnahkan (terkena depopulasi).
Flu burung merebak, peternak itik rugi miliaran
JAKARTA. Himpunan Peternak Unggas Lokal (Himpuli) mengaku merugi sebesar Rp 17,5 miliar akibat kematian sejumlah Itik yang terkena virus avian influenza (AI) atau flu burung. Nilai kerugian itu dihitung sejak akhir tahun 2012. Ade Meirizal Zulkarnain, Ketua Himpuli mengatakan, nilai kerugian belum termasuk dari potensi telur itik. Kerugian dari telur ini diperkirakan bisa mencapai Rp 147 miliar. "Sampai hari ini para peternak rugi besar karena kasus kematian Itik ini," kata Ade saat dihubungi, Rabu (9/1). Karena merugi, peternak berencana meminta dana kompensasi kepada pemerintah dan DPR Komisi IV. Menurut Ade, dana kompensasi jumlahnya sesuai dengan biaya produksi Itik yang dimusnahkan (terkena depopulasi).