KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) menilai bahwa fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang tinggi dapat berdampak pada kenaikan harga produk mereka, khususnya di segmen makanan dan minuman (F&B). Dilansir dari Refinitiv, pada hari ini, Jumat (17/1/2025), nilai tukar rupiah dibuka menguat 0,46% di Rp 16.280/US$, namun kembali melemah ke posisi Rp 16.355/US$. Kondisi ini menunjukkan volatilitas yang terjadi di pasar valuta asing, yang bisa memberi tekanan pada berbagai sektor, termasuk industri farmasi. Direktur Utama Sido Muncul, David Hidayat mengatakan Sido Muncul tidak melakukan impor langsung untuk bahan baku obat, sehingga ketergantungan terhadap fluktuasi nilai tukar dolar sangat minim. Di sisi lain, untuk produk F&B, meskipun hanya sebagian kecil bahan baku yang terpengaruh oleh dolar, potensi kenaikan harga bahan baku tersebut tetap dapat meningkatkan biaya produksi.
Fluktuasi Dolar AS: Sido Muncul Antisipasi Kenaikan Harga Produk F&B
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) menilai bahwa fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang tinggi dapat berdampak pada kenaikan harga produk mereka, khususnya di segmen makanan dan minuman (F&B). Dilansir dari Refinitiv, pada hari ini, Jumat (17/1/2025), nilai tukar rupiah dibuka menguat 0,46% di Rp 16.280/US$, namun kembali melemah ke posisi Rp 16.355/US$. Kondisi ini menunjukkan volatilitas yang terjadi di pasar valuta asing, yang bisa memberi tekanan pada berbagai sektor, termasuk industri farmasi. Direktur Utama Sido Muncul, David Hidayat mengatakan Sido Muncul tidak melakukan impor langsung untuk bahan baku obat, sehingga ketergantungan terhadap fluktuasi nilai tukar dolar sangat minim. Di sisi lain, untuk produk F&B, meskipun hanya sebagian kecil bahan baku yang terpengaruh oleh dolar, potensi kenaikan harga bahan baku tersebut tetap dapat meningkatkan biaya produksi.